JAVASATU.COM- Pemilihan Ketua GP Ansor Jawa Timur dalam Konferwil XIV di Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Kota Malang, Minggu (28/7/2019), jadi momentum strategis bagi masa depan organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama.

Ada tiga kandidat yang bersaing: Ahmad Ghufron Sirodj, Syafiq Sauqi, dan Moh. Abid Umar.
Ketiganya lolos verifikasi oleh tim karateker PW GP Ansor Jatim dan dipilih oleh 481 peserta dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Jatim, terdiri dari 446 peserta utusan dan 35 peninjau.
Sementara dari Pimpinan Cabang (PC) hadir 38 peserta, 35 di antaranya memiliki hak suara.
Ketua karateker PW GP Ansor Jatim, Abdul Hakam Aqsho, menyatakan bahwa Konferwil digelar dengan semangat konsolidasi dan regenerasi, terutama dalam menghadapi tantangan zaman yang makin kompleks.
Harapan: Moderat, Anti-Radikalisme, dan Pro-Millenial
Sejumlah tokoh berharap Ketua GP Ansor Jatim terpilih mampu membawa semangat moderasi beragama serta menjawab kebutuhan generasi muda.
“Ansor harus dipimpin kader yang moderat, berpikiran terbuka, dan dekat dengan isu-isu millenial. Saat ini banyak kader yang bergelut di bidang IT, AI, dan Internet of Things. Mereka butuh ruang ekspresi dan wadah yang mendukung,” kata Hasan Abadi, Penasehat PC GP Ansor Kabupaten Malang.
Hasan menekankan pentingnya peran GP Ansor sebagai benteng ideologi kebangsaan yang aktif menangkal radikalisme sekaligus memproduksi kader-kader bangsa.
“Ansor tidak hanya kader NU, tapi juga kader bangsa. Ia punya sejarah panjang sejak era Resolusi Jihad oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari hingga perjuangan 10 November 1945. Kini, peran itu harus dilanjutkan dalam konteks digital dan global,” jelasnya.
Ansor Harus Relevan dengan Zaman
Hasan juga menyoroti pentingnya peran Ansor di kalangan akar rumput (grass root). Menurutnya, organisasi ini sudah menjangkau luar negeri seperti Taiwan, Korea, Mesir, Arab Saudi, dan Malaysia, tapi jangan sampai melupakan basis perjuangan di dalam negeri.
“Ansor harus tetap relevan, baik di desa maupun di dunia digital. Kepemimpinan baru ini harus mengakomodasi dua kutub itu sekaligus,” ujarnya.
Konferwil XIV GP Ansor Jatim ini dipandang bukan sekadar ajang pemilihan ketua, tapi juga peneguhan arah gerakan: tetap berpijak pada tradisi, adaptif terhadap zaman, dan responsif terhadap kebutuhan generasi muda. (Had/Nuh)