JAVASATU.COM-MALANG- MWC NU Lowokwaru menandai berakhirnya tahun 2023 dengan melaksanakan musyawarah kerja (Musker) kedua pada Minggu (17/12) di Cafe Mami Combi, Tlogomas, Kota Malang.
Dihadiri perwakilan ranting, lembaga dan banom, Musker tersebut dilaksanakan untuk merumuskan program kerja selama satu tahun di tahun 2024. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk mempererat ikatan emosional antar pengurus.
Lora Sudari selaku ketua SC Musker mengatakan musker ini difungsikan untuk mengevaluasi setiap lembaga atas kinerja program 2023.
“Kita penguatan khidmah kembali, kita panggil untuk lebih semangat semangat khidmah di NU di tahun 2024 nanti,” ucapnya.
Selain itu, dalam forum itu menghasilkam rumusan diantaranya pendistribusian khotib untuk masjid NU yang tersertfikasi. Di satu sisi, di tahun pelaksanaan 2024, MWC juga merencanakan adanya pendidikan dasar pelatihan kader penggerak NU (PD-PKPNU) sebagaimana amanah PBNU dalam hasil konbes terbarunya.
Ia menambahkan, kedepan MWC NU Lowokwaru mencoba menitikberatkan lembaga dan banom untuk memunculkan program sesuai dengan amanah konferensi dan musker.
“Satu lembaga kita bebankan satu saja untuk melaksanakan program secara mandiri. Biar semua bergerak secara tertib koordinatif sesuai dengan garis komando,” tuturnya.
Di samping itu, dalam kesempatan itu, Prof Luchman Hakim sebagai pembicara dalam kesempatan itu menuturkan bahwa kehadiran NU di masyarakat penting di era ini. Hal itu diharapkan dengan memunculkan program berbasis pemberdayaan masyarakat.
Pria yang juga ketua LPPM UB tersebut juga berkeinginan membuka peluang kerja sama dengan MWC NU Lowokwaru untuk melaksanakan program pemberdayaan.
“Seperti halnya, pelatihan digital, pelatihan masuk beasiswa LPDP, ekonomi berbasis pertanian. Intinya kita terbuka. Kita tunggu kerja sama bersama MWC NU Lowokwaru, ” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, MWC NU Lowokwaru melaksanakan penyerahan beasiswa kepada empat mahasiswa NU berlatar belakang kurang mampu. Bekerjasama dengan UNISMA, beasiswa tersebut meliputi biaya hidup dan beasiswa kuliah dengan serapan total 45,6 juta tiap penerima. (Dop/Arf)