JAVASATU-MALANG- Mempertahankan dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat terus di lakukan Perusahaan Otobus Bagong. Maka untuk menjaganya, PO Bagong telah merilis dua armada baru untuk perjalanan antar kota dalam provinsi (AKDP) dengan jurusan Surabaya-Trenggalek.

Direktur Utama PT Bagong Dekaka Makmur, Budi Susilo, menjelaskan meski dalam kondisi pandemi Covid-19 pihaknya harus tetap mengutakan kepentingan bersama atau masyarakat. Maka bentuk pelayanan itu diwujudkan dengan menambah bus baru.
“Benar ada dua bus baru untuk AKDP jurusan Surabaya-Trenggalek, kapasitas 60 orang,” jelas Budi. Selasa (2/11/2021).
Budi akan terus berusaha memenuhi tuntutan masyarakat meski diakuinya, sudah ada ribuan unit bus yang dimilikinya yang saat ini tersebar di seluruh Indonesia.
“Sekarang total hampir 2000 bus, itu ada di seluruh Indonesia. Untuk di Kalimantan khusus angkutan karyawan tambang. Kalau yang di Jawa untuk angkutan reguler,” ungkap Budi.
Sementara itu untuk langkah yang di ambil di masa pandemi agar armadanya tetap eksis, pihaknya harus tetap mengoperasikan busnya. Selain itu masyarakat juga kerap telepon untuk memastikan bahwa bus dari PO Bagong tetap berjalan.
“Menyiasati pandemi, karena reguler ya harus tetap jalan, walau tidak full (penumpang) ya tetap jalan, intinya tetap ada pelayanan,” ungkap Budi.
Bahkan dari bus yang jalan itu, Budi menjelaskan bahwa penumpang juga tidak banyak. Namun pihaknya tetap bertekad untuk menjalankan bus tersebut untuk melayani masyarakat.
“Per rate biasanya hanya 7 orang. Bagaimana pun juga kami punya tanggung jawab punya ijin trayek, ada atau tidak ada penumpang juga harus jalan. Tidak ada 5 persen yang jalan. Sebelum covid, jurusan Gadang-Blitar bisa sampai 35 yang jalan, tapi skrang hanya 4 bus,” kata Budi.
Meski demikian, walaupun diterpa badai pandemi, Budi tetap bersyukur, karena hingga saat ini tidak mengurangi atau merumahkan karyawannya.
“Sampai hari ini ada 120 karyawan dan kami bersyukur tidak ada yang dirumahkan,” jelas Budi.
Sementara itu, disinggung mengenai rencana pemerintah menerapkan aturan polymerase chain reaction (PCR) bagi semua moda transportasi. Budi menuturkan bahwa pihaknya akan mematuhi aturan yang telah dibuat pemerintah.
“Intinya PO Bagong ikut aturan pemerintah, dan pasti akan dijalankan oleh manajemen. Karena menurut kami hal itu untuk kebaikan semuanya,” tukas Budi. (Agb/Saf)