JAVASATU.COM-GRESIK- Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Gresik menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Sikap itu diungkapkan Ketua DPD PKS Gresik, Fahrizal Muhammad Kohar di hadapan awak media pada Rabu (7/9/2022) bertempat di Kantor DPD PKS Gresik, Jalan Ade Irma Suryani No39 Kabupaten Gresik.
Fahrizal mengungkapkan, masyarakat sudah terpukul imbas kenaikan harga minyak goreng beberapa waktu lalu. Belum selesai lonjakan harga minyak goreng, kata dia, harga telur turut meroket. Menurutnya, kenaikan harga BBM dan solar bersubsidi akan menciptakan efek domino berupa kenaikan harga secara keseluruhan di berbagai sektor.
“Kenaikan harga BBM bisa dipastikan akan diikuti oleh kenaikan seluruh bahan kebutuhan pokok dan segala sesuatu yang mengikutinya,” kata Fahrizal, Rabu (7/9/2022).
Fahrizal juga mendukung sikap DPP PKS dan Fraksi PKS DPR RI untuk menyuarakan aspirasi rakyat yang menolak kenaikan harga BBM bersubsidi dengan aksi walk out (WO) dari sidang paripurna DPR RI dengan agenda pengambilan keputusan soal RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2021, pada Selasa (6/9/2022). Kata Fahrizal, hal itu sebagai bentuk penolakan atas keputusan pemerintah menaikan harga BBM.
“Sikap yang diambil Fraksi PKS DPR RI sebagai bentuk komitmen terhadap rakyat, PKS berdiri bersama rakyat menolak kenaikan harga BBM, PKS tidak ingin rakyat semakin berat beban hidupnya dan semakin susah,” ungkap Fahrizal.
Di akhir pernyataannya, Fahrizal meminta agar pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi agar sesegera mungkin mencabut kebijakan kenaikan harga BBM agar masyarakat tidak semakin terbebani.
“Dalam kesempatan ini saya meminta agar Presiden Jokowi segera mencabut kebijakan kenaikan harga BBM ini agar masyarakat jangan semakin terbebani,” kata Fahrizal menutup pernyataannya. (Bas/Nuh)