JAVASATU.COM-PASURUAN- Bupati Pasuruan, Dr HM.Irsyad Yusuf SE.MMA dinobatkan sebagai Indonesia Top Leaders Awards 2022 kategori Pemimpin Inspiratif Perubahan 2022 dari Seven Media Asia yang didukung oleh Asia Global Council.
Dikutip dari laman resmi Diskominfo Kabupaten Pasuruan, pasuruankab.go.id, penghargaan diserahkan oleh Perwakilan Founder Asia Global Council, Askar kepada Bupati Irsyad Yusuf dalam acara Seven Media Asia Awards 2022 di Hotel Santika Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Jumat (24/6/2022) malam.
Di laman itu, Bupati Irsyad Yusuf mengatakan, seluruh penghargaan yang diterima diperuntukkan kepada semua pihak yang sudah berkomitmen bersama memajukan Kabupaten Pasuruan mulai dari sektor pemerintahan hingga pelayanan publik yang bersifat sosial kemasyarakatan.
“Alhamdulillah selama dua periode ini sudah nggak terhitung berapa banyak penghargaan yang kami terima. Itu semua bukan kerja keras saya saja, namun semua pihak yang sama-sama berkomitmen untuk memajukan pembangunan di Kabupaten Pasuruan. Karena pembangunan itu bukan hanya fisik tapi non fisik” kata Gus Irsyad begitu Bupati Pasuruan kerap disapa.
Menjadi kepala daerah dengan kategori pemimpin inspiratif bukan terletak pada award yang diterima. Bagi Irsyad, pemimpin inspiratif itu lahir dari kebijakan yang dibuat untuk membuat tata kelola pemerintahan semakin baik, teratur, inovatif tapi tidak keluar dari aturan dasar.
Dalam konteks sebagai seorang Bupati, Gus Irsyad telah menerapkan pola kepemimpinan yang tak arogan. Di hadapan para staf nya, ia hanya mendorong untuk bagaimana meningkatkan kinerjanya melalui inovasi, ide, gagasan yang terus dikembangkan setiap waktu.
Dari gagasan tersebut, barulah Gus Irsyad menjadikannya sebuah kebijakan yang diracik dalam jargon-jargon yang gampang diingat banyak orang. Sebut saja Wak Mukidin yang merupakan singkatan dari Wayahe Kumpul Membangun TPQ dan Madin (Madrasah Diniyah).
Ada juga Kenduren Mas alias kendaraan urun rembug masyarakat yang bisa dimanfaatkan masyarakat tanpa harus datang ke kantor pelayanan. Selanjutnya Pelasan (pelatihan santri), Perwira (perempuan wirausaha) , Adus Kali (menyisir sungai dari hilir ke hulu untuk mencari tahu penyebab banjir).
Kemudian Satrya Emas (pusat dan strategi layanan ekonomi maslahat, SDSB (satu desa satu bank sampah) untuk mengurangi timbunan sampah di masyarakat, Yuk Nonggo (berbelanja di toko kelontong tetangga terdekat), Rumahku Surgaku (cara untuk menyelesaikam semua permasalahan keluarga melalui musyawarah), Sakera Jempol (sadari kekerasan perempuan dan anak dengan jemput bola), Kasih Bersanding Mesra (keluarga bersih bersama sadari stunting menuju keluarga sejahtera).
Seluruh jargon tersebut, kata Gus Irsyad, tak hanya sebatas jargon, namun dikawal dengan berbagai program yang langsung terjun dan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Jargon saya buat sendiri untuk memudahkan orang mengingatnya. Bahwa ada banyak layanan dan inovasi yang kita buat untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Inilah yang saya dorong ke semua Kepala OPD agar bisa menterjemahkan semuanya dan intinya langsung ke masyarakat. Dari situ,” tandasnya.
Tak selesai sampai di situ, satu hal mendasar yang harus dipahami oleh semua OPD adalah bagaimana membuat seluruh perencanaan hingga evaluasi kegiatan yang sesuai dengan aturan. Tak salah apabila Pemkab Pasuruan selama delapan tahun berturut-turut meraih predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI).
Kata Gus Irsyad, apabila seluruh pengelolaan keuangan dilaksanakan sesuai aturan, maka kerja pun juga aman, nyaman dan tenang.
“Saya selalu sampaikan ke semua staf untuk kita niati kerja sama dengan kita beribadah. Kerja baik dengan aturan yang sudah ditetapkan. Insya Allah kalau seperti itu akan selamat, kita pun juga tenang dan nyaman dalam bekerja. Intinya satu, ya untuk memberikan manfaat kepada masyarakat, titik,” tutupnya. (Saf/Arf)