JAVASATU.COM-MALANG- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Malang bertekad meningkatkan literasi siswa melalui program Perpustakaan Keliling Sambang Sekolah.

Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Malang, Slamet Suyono menyampaikan, setiap hari ada dua mobil Perpustakaan Keliling yang dijadwalkan sambang sekolah. Setiap mobil perpustakaan dijadwalkan mulai pukul 07.00 hingga 09.00 WIB.Dan dilanjutkan ke sekolah lain pukul 09.00 hingga 11.00 WIB.
“Dalam satu sekolah rata-rata ada 100 hingga 300 siswa, bahkan ada yang 400 siswa yang memanfaatkan mobil perpustakaan keliling itu,” kata Slamet Suyono, Minggu (26/2/2023).
Ia juga mengatakan mobil perpustakaan keliling berkunjung ke sekolah itu, minimal siswa diarahkan untuk membaca buku yang dibawa mobil perpustakaan keliling tersebut.
” Sehingga literasi siswa atau kemampuan siswa dalam membaca bertambah. Kalau dihitung minimal dalam sehari ada seribu lebih siswa yang membaca dengan mobil perpustakaan keliling sambang sekolah ini, ” kata Slamet.
Menurutnya, setiap satu unit mobil perpustakaan dalam sehari mampu mendatangi dua sekolah, dengan siswa yang menyambut kedatangan mobil perpustakaan itu bervariasi.
“Kalau kita hitung dari anak yang baca yang didatangi setiap hari dengan gerakan mobil perpustakaan keliling sambang sekolah itu, bisa mencapai 500 anak per satu mobil, ” terangnya.
Alasan Slamet Suoyno terus menggencarkan program Perpustakaan Keliling Sambang Sekolah, tak lain hanya ingin meningkatkan literasi siswa dan mencerdaskan anak bangsa melalui gemar membaca.
“Daripada mobil di Kantor Dinas Perpustakaan tidak digerakkan. Jumlah siswa yang datang ke perpustakaan di kantor hanya 25 samapi 30 siswa saja, dalam sehari. Berbeda kalau kita lakukan sambang sekolah,” ungkap Slamet.
Bahkan Slamet berujar, mbil perpustakaan keliling ini akan terus digerakkan hingga merambah ke pelosok desa di wilayah Kabupaten Malang.
“Dengan membaca sepintas di perpustakaan keliling itu, maka anak akan membaca lagi dan membaca lagi, di rumah juga akan terus membaca,” tandas Slamet. (Saf)