JAVASATU-MALANG- Untuk mengejar capaian target, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus gencarkan pelaksanaan vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun.
Bukti salah satunya pada Sabtu (8/1/2022) pagi, Pemkab Malang melakukan vaksinasi anak di dua tempat yakni, di SDN 2 Tunjungtirto Kecamatan Singosari dan di Poskeskel (Pos Kesehatan Kelurahan) Kecamatan Lawang. Pelaksanaan vaksinasi tersebut dipantau langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Malang, Didik Gatot Subroto.
Di tempat ini, dengan didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Muspika Kecamatan Singosari dan Lawang, Didik melakukan pengecekan tempat pendaftaran, ruang tunggu, fasilitas protokol kesehatan, pengecekan alat kesehatan serta pengecekan pelaksanaan vaksinasi.
Tercatat, penyuntikkan dosis pertama vaksin Sinovac bagi murid SDN 2 Tunjungtirto sebanyak 255 dosis dan 69 dosis bagi murid TK secara bertahap, sedangkan di Poskeskel Kecamatan Lawang ada 150 dosis vaksin yang diberikan bagi siswa/siswi yang saat itu tidak mengikuti vaksin di sekolah.
“Dalam rangka memberikan support bagaimana percepatan vaksin di Kabupaten Malang secara khusus dapat segera terselesaikan dan juga tetap mengajak serta mendorong warga masyarakatnya untuk sadar ikut vaksin, termasuk anak anak kita yang usia 6-11 thn targetnya akhir bulan Januari 2022 ini diharapkan vaksinasi untuk anak-anak di Kabupaten Malang dari 65 persen bisa mencapai 85 persen” ujar Wakil Bupati Malang, Sabtu (8/1/2022).
Dia meminta kepada semua pihak yang terlibat dalam vaksinasi untuk melakukan edukasi melalui sosialisasi kepada masyarakat, terutama kepada orang tua siswa terkait pentingnya vaksinasi. Terlebih saat ini telah diberlakukan Surat Keputusan Menteri terkait pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Mudah-mudah kegiatan vaksinasi ini dapat berjalan dengan baik dan lancar,” harapnya.
Didik menegaskan, dengan sudah divaksin petugas pelayanan publik, masyarakat umum, lansia dan kini disusul anak-anak dapat membentuk herd imunity. Dengan begitu kondisi di Kabupaten Malang bisa kembali normal. Pihaknnya mengajak para siswa dan orang tua siswa untuk sukseskan program vaksinasi ini.
”Yang menjadi tugas kita saat ini mendorong secara keseluruhan warga masyarakat yang memang belum tervaksin, dan untuk anak didik selalu komunikasikan dengan Kepala sekolah maupun dari Kemenag untuk mulai di invetarisir sekolah yang muridnya belum tervaksin” jelasnya.
Baca Lainnya: MD KAHMI Lamongan Sikapi Potensi Kerawanan Pilkades Serentak Taun 2022
Terakhir, ia menandaskan, kesempatan ini menjadi langkah yang luar biasa yang harus ditangkap menjadi peluang karena sejatinya vaksin itu mahal.
“Maka dari itu dengan adanya vaksin ini bisa dijadikan sebagai alat bagaimana diri kita bisa mendapatkan imun dengan cara kita hadir membangun kesadaran diri untuk membuat diri kita menjadi sehat, karena jika kita sehat lingkungan sekitar kita juga menjadi sehat” tandasnya. (Agb/Saf)