JAVASATU.COM-MALANG- Untuk mengelola limbah ternak atau limbah organik di wilayahnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melakukan studi ke Denmark.
Kedatangan Pemkab Malang ke Denmark menyusul adanya undangan Pemerintah Denmark yang bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Bupati Malang HM.Sanusi beserta sejumlah pejabat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang menghadiri undangan itu.
Rencananya, Pemkab Malang akan menggandeng Danish Enviromental Protection Agency (DEPA) untuk manajemen pengelolaan sampah organik.
Pemkab Malang juga siap mereplikasi sistem pengelolaan limbah organik yang diterapkan pemerintah Denmark yang dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki pengelolaan sampah terbaik dunia.
Bupati Malang, HM.Sanusi menuturkan, maksud kegiatan ini adalah mengimplementasikan adanya Implementing Arrangement (IAr) yang telah ditandatangani oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) dan Deputi Direktur Badan Perlindungan Lingkungan Denmark, dengan Program Strategic Sector Cooperation in Circular Economy and Solid Waste Management.
‘’Tujuan kami adalah untuk pembelajaran dan penjajakan kerjasama pengelolaan sampah organik yaitu dengan penanganan sampah organik untuk didaur ulang melalui pengelolaan teknologi yang tepat guna. Seperti komposting, biogas dan sebagainya, yang dapat meningkatkan kinerja pengelolaan sampah di daerah-daerah sebagai pilot project untuk mencapai tujuan Jakstranas dengan sebesar 70 persen termasuk pengembangan solusi limbah menjadi energi, didefinisikan secara luas” terang Bupati Malang, seperti dilansir dari Prokopim Kabupaten Malang, Rabu (30/6/2022).
Kata dia, ada lima daerah di Indonesia yang menjadi pilot project untuk diprioritaskan dalam mengelola sampah organik yakni, Kabupaten Malang, Kota Bukittinggi, Kota Jambi, Kota Banda Aceh dan Kota Depok.
Ke depan, lanjut dia, komitmen ini juga akan dikembangkan juga di kota Payahkumbu, Solok, Sawahlunto dan Sidoarjo. Kata dia, Denmark merupakan negara yang memiliki pengelolaan sampah organik terbaik dunia dengan menerapkan pengelolaan mengutamakan sistem circular economy.
‘’Selain itu, Denmark juga memilik pengolahan sampah organik dan biogas yang juga terbaik di kelasnya. Hal ini yang membuat Kabupaten Malang ingin mereplikasi sistem yang diterapkan Denmark” ungkapnya.
Untuk itu, masih HM.Sanusi, Denmark menjadi sebuah rekomendasi dalam perbaikan model pengelolaan sampah di Kabupaten Malang. Seperti organisasi pengelola, manajemen, metode dan teknologi dalam pengolahan sampah, sampai kepada mengubah perilaku dan pola pikir masyarakat.
“Kami akan berkomitmen untuk lebih memperhatikan aspek-aspek dalam pengelolaan sampah. Termasuk pada penguatan anggaran, penataan data, kelembagaan, perencanaan dan pembuatan studi kelayakan investasi sebagai langkah konkrit dalam menindaklanjuti kerjasama dengan DEPA terkait pengelolaan sampah organik” beber Bupati Malang memungkasi. (Agb/Arf)