JAVASATU.COM-GRESIK- Program Universal Health Coverage (UHC) terus disosialisasikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui Wakil Bupati Gresik, Hj. Aminatun Habibah bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik. Tujuannya agar berjalan maksimal dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Serta memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan. Sasaran sosialisasi adalah tiap Puskesmas yang tersebar di seluruh Kabupaten Gresik.
Kali ini kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Puskesmas Duduk Sampeyan. Turut hadir semua Kepala Bidang (Kabid) Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, dan diikuti seluruh staf Puskesmas Duduk Sampeyan.
Dalam arahannya Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah yang akrab disapa Bu Min menyampaikan, UHC merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Gresik.
“UHC bertujuan untuk memudahkan seluruh masyarakat di Kabupaten Gresik mendapatkan pelayanan kesehatan. Tentunya sesuai klasifikasi kelas yang sudah ditentukan,” kata Bu Min, Selasa (24/1/2023).
Bu Min menegaskan, sosialisasi diperlukan agar masyarakat mengetahui program UHC, akan memudahkan masyarakat memiliki akses. Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus menghadapi kesulitan finansial.
“Program UHC sangat bermanfaat untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan serta melindungi mereka dari resiko finansial, “ujarnya.
Untuk itu, lanjut Wabup, selain kemudahan, pelayanan prima juga harus diterapkan seperti sapa, senyum dan ramah kepada masyarakat. Ketika datang ke Puskesmas untuk berobat maupun yang akan periksa kesehatan.
“Kita maksimalkan layanan bukan hanya sarana prasarana. Tetapi layanan kepada masyarakat pun dengan mengedepankan keramahan. Sapa mereka dan berikan senyuman,” tuturnya.
Wabup menambahkan, harus bekerjasama, berkolaborasi dengan baik serta tingkatkan SDM dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.
“Ketika pelayanan itu terintegrasi dan terpadu harus ditempatkan pada tugas pokok dan fungsi masing-masing pegawai yang ada di Puskesmas,” imbuhnya.
Di tempat sama, Kepala Dinas Kesehatan Mukhibatul Khusnah mengatakan, permasalahan UHC sering muncul. Karena ini program baru, yang harus disamakan persepsinya di setiap Puskesmas yang ada di Kabupaten Gresik.
“Ada masyarakat kita yang tidak paham terkait layanan kesehatan, baik dari jam dan hari pelayanan yang ada di Puskesmas. Namun beranggapan pihak Puskesmas tidak mau melayani, “ujarnya.
Dikatakan, tidak semua masyarakat paham bahwa ada penyakit penyakit itu yang tidak boleh dirujuk. Dari situ harus berikan pemahaman baik dari kondisi, aturan maupun pelayanan.
“Memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait aturan dan kondisi pelayanan wajib dilakukan. Maka kita tetap harus memberikan sebisa mungkin layanan yang baik kepada masyarakat,” harapnya.
Bukan hanya dalam hal fasilitas, di era UHC ini tahunnya masyarakat semuanya gratis, UHC sebenarnya sama dengan BPJS. Kalau BPJS ada yang ditanggung dan ada yang tidak ditanggung.
“Yang penting tetap dilayani dulu, misalkan ada kekurangan data maupun administrasi. Bisa dikoordinasikan dan bisa diatur besoknya dengan pihak keluarganya,” terang Khusnah.
dr Khusnah juga mengapresiasi atas inovasi pelayanan Puskesmas Duduk Sampeyan diantaranya GARDU IVA (Gerakan Serdadu IVA) pemeriksaan IVA dengan melakukan pelayanan aktif dan jemput bola ke desa-desa bersama dengan lintas sektor.
Disamping itu juga ada CENTING SENI (Cegah Stunting Sejak Dini) pencegahan dan penurunan Stunting dengan memberdayakan masyarakat untuk membuat makanan tambahan berupa fortifikasi tepung kelor pada ice cream.
“Ini sangat luar biasa, inovasi yang sudah masuk dalam inovasi pelayanan kesehatan di tingkat nasional, “tutupnya. (Bas/Arf)