JAVASATU-GRESIK- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani melakukan beberapa langkah untuk penanganan dan pelayanan dampak COVID-19 di wilayahnya.
Langkah itu sebagai tindak lanjut hasil rapat koordinasi dengan anggota forkopimda dan para Kepala OPD di Kabupaten Gresik yang di gelar secara daring pada Kamis (15/7/2021).
Mengedepankan Aksi Lapangan
Untuk masa darurat kali ini, Bupati mengatakan, akan lebih mengedepankan aksi langsung ke lapangan dalam menangani dampak COVID-19 yang ada di masyarakat.
“Kita tidak perlu menunggu perbup, perbup akan kami susun kemudian. Namun kita langsung melaksanakan aksi. Kalau tidak demikian akan semakin banyak korban” kata Gus Yani sapaan Bupati Gresik.
Gjos Ditingkatkan Jadi Rumah Sakit Lapangan
Kemudian, menurut Bupati, sejak PPKM Darurat yang efektif berlaku mulai tanggal 3 Juli 2021, hingga saat ini, jumlah masyarakat Gresik yang terpapar COVID-19 semakin tinggi. Hal ini terbukti dari Bed ocupancy Rate (BOR) saat ini mencapai 88,7%, padahal sudah ada penambahan tempat tidur.
“Kami akan meningkatkan Gelora Joko Samudro (GJOS) menjadi Rumah Sakit lapangan untuk perawatan pasien sedang. Hal ini untuk mengurangi beban rumah sakit rujukan COVID yang saat ini sudah penuh” ungkap Gus Yani.
Di Gjos Instalasi Oksigen Langsung dari Pabriknya
Untuk peningkatan perawatan pasien COVID-19 di GJOS, pihaknya telah membangun instalasi oksigen dengan menarik pipa oksigen dari pabriknya yang tidak jauh dari lokasi GJOS.
“Sudah ada kepastian dari Dinas Pekerjaan Umum, Insyaallah dalam waktu dekat instalasi oksigen ini sudah selesai. Selain itu, kami akan menambah jumlah tempat tidur yang semula hanya 140 menjadi 200 tempat tidur. Secepatnya kami akan merekrut relawan untuk pemulasaran jenazah dan penguburan. Praktis semua tenaga kesehatan akan di optimalkan” katanya.
4 Posko Bantuan di PPKM Darurat
Untuk mengurai dan efektifitas pelayanan, Bupati bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ) se-Kabupaten Gresik sudah membentuk 4 posko di Gresik daratan. Posko ini akan mengkoordinasikan bantuan mulai dari sembako, obat-obatan dan vitamin serta mobil ambulan.
“Secepatnya sudah bisa kita manfaatkan menunggu pembuatan call centre dan hotline yang masih dalam proses” ujar Bupati.
Peran RT/RW, Satgas COVID Desa dan Bidan Desa Harus Optimal
Pihaknya akan mengoptmalkan peran RT, RW, satgas desa dan bidan desa untuk menangani prosedur masyarakat yang terpapar COVID-19.
“Semua pasien harus melalui puskesmas sebagai ujung tombak yang kemudian akan ditidak lanjuti untuk diarahkan kemana selanjutnya pasien akan dirawat. Disinilah peran RT dan RW, para satgas COVID desa, bidan desa untuk lebih optimal dalam menangani warga pasien COVID” jelasnya.
Dukungan Perusahaan Swasta untuk Menerapkan PPKM Darurat hingga Vaksinasi Gotong Royong
Selanjutnya terkait, dukungan perusahaan dalam penerapan PPKM Darurat termasuk mengidentifikasi jenis perusahaan masuk kategori kritikal, esensial atau non esensial dengan pemberlakuan WFH bagi karyawannya.
Untuk percepatan vaksinasi, Bupati akan mencari terobosan dengan menggandeng Perusahaan yang siap untuk melaksanakan vaksinasi gotong-royong.
Baca Juga:
-
Pelaku Perjalanan Mendominasi Peningkatan Kasus COVID-19 di TTU – Kliktimes.com
-
TITD Kelenteng Kwan Sing Bio-Kodim 0811 Tuban Gelar Vaksinasi untuk Anak – Tugujatim.id
Dana Desa Dialokasikan 8% untuk Penanggulangan COVID-19
Bupati meminta kepada pihak terkait untuk memberikan pembinaan kepada 14 desa di Gresik yang belum melaksanakan penyerapan Dana Desa (DD) sampai 8% untuk penanggulangan dampak COVID-19.
“Hal ini untuk meringankan masyarakat terdampak COVID-19 di desa bersangkutan” tegas Bupati GResik. (Bas/Saf)
Comments 1