JAVASATU-GRESIK- Untuk menangani paparan serta dampak COVID-19 bagi warganya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani memiliki beberapa terobosan antara lain.
1. Posko COVID-19 Bakal Disediakan Oksigen untuk Warga Isoman di Rumah
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) akan memperkuat posko COVID-19 yang ada di beberapa kecamatan dengan pengisian oksigen.
“Selain menerima pinjaman sejumlah tabung oksigen dari beberapa institusi, kami juga sudah memesan peralatan untuk pemindahan oksigen ke tabung-tabung kecil. Kalau peralatannya sudah datang nanti setiap posko bisa membantu pengisian oksigen untuk warga yang isolasi mandiri di wilayah bersangkutan” terang Gus Yani, Kamis (22/7/2021).
2. Meningkatkan Puskesmas menjadi Tempat Perawatan Pertama Warga Terpapar COVID-19
Gus Yani ini juga menyampaikan bahwa kebijakan lain untuk memperkuat mengurangi dampak pandemi COVID-19 yaitu, meningkatkan Puskesmas menjadi tempat perawatan pertama COVID-19 sebelum dibawa ke rumah sakit rujukan yang tersedia.
“Selain Stadion Gejos yang akan kami tingkatkan untuk rumah sakit lapangan sebagai perawatan pasien yang sakit. Kami juga melengkapi sepuluh Puskesmas yang akan kami tingkatkan menjadi tempat perawatan pertama COVID-19 dan buka selama dua puluh empat jam. Kalau perlu akan kami tambah” terangnya.
3. Kerahkan Tenaga PKH hingga Optimalkan Kades untuk Bantu di Posko COVID-19
Dibantu sekitar 170 tenaga Program Keluarga Harapan (PKH) yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Gresik, dikatakan Gus Yani, bakal menjadi amunsi tambahan untuk memperkuat tenaga di posko COVID-19 di setiap kecamatan.
“Terima kasih kepada rekan-rekan PKH semoga tenaga anda ini bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat dengan memperkuat tenaga yang ada di Posko COVID-19″ ujar Bupati usai mengunjungi posko COVID-19 di Kebomas.
Selain itu, Bupati juga mengajak para Kades untuk bahu membahu memperkuat Posko COVID-19 yang ada di wilayah masing masing.
“Kades harus tahu data warga yang tengah isolasi mandiri berdasarkan data dari RT dan RW. Jangan sampai Kades tidak tahu ada warganya yang isoman apalagi sampai kritis” pinta Bupati saat berada di posko COVID-19 Cerme.
Gus Yani menjelaskan, Kades juga harus memberikan informasi seluas-luasnya tentang COVID-19 dan bagaimana tindakan masyarakat dalam menghadapi COVID-19.
“Jangan sampai masyarkat tidak tahu terkait alur, prosedur dan penanganannya COVID-19, apalagi yang tengah isolasi mandiri. Bagi mereka informasi itu sangat penting” tegas Gus Yani.
Bupati juga meminta para Kades bersama Satgas COVID-19 di desanya yang mengambilkan obat ke posko atau puskesmas.
“Kasihan masyarakat kalaupun membeli obat ke apotek juga harganya saat ini tak terjangkau. Jadi Kades harus lebih proaktif” imbuhnya.
4. Optimalkan Dana Desa Minimal 8 Persen untuk Penanggulangan COVID-19
Terkait Dana Desa (DD), Bupati meminta agar minimal 8 persen penggunaan DD diperuntukkan untuk penanggulangan COVID-19.
“Tolong ini segera dilaksanakan, karena masih ada desa yang masih kurang dari target minimal. Kalaupun lebih malah semakin bagus asal sesuai dengan pertanggungjawabannya” tegas Bupati.
Sementara Kapolres Gresik, AKBP Arief Fitrianto mendukung tentang penggunaan anggaran DD minimal 8 persen untuk penangulangan COVID-19.
“Saya menjamin dibelakang saudara terkait penggunaan dana tersebut. Kalau bisa lebih dioptimalkan dan dimaksimalkan” tegas Kapolres.
Dandim 0817 Gresik, Letkol Inf Taufik Ismail meminta Kades dan Camat saling mendukung. Juga meminta peran aktif RT dan RW lebih ditingkatkan.
“Karena mereka (Kades, red) yang lebih tahu banyak tentang masyarakatnya” tutup Dandim.
Diberitakan sebelumnya usai melakukan rakor bersama forkopimda Gresik dan Wabup Gresik pada Kamis (15/7/2021), Bupati telah membeberkan beberapa langkah antara lain.
Berita Sebelumnya:
5. Mengedepankan Aksi Lapangan
Untuk masa darurat kali ini, Bupati mengatakan, akan lebih mengedepankan aksi langsung ke lapangan dalam menangani dampak COVID-19 yang ada di masyarakat.
“Kita tidak perlu menunggu perbup, perbup akan kami susun kemudian. Namun kita langsung melaksanakan aksi. Kalau tidak demikian akan semakin banyak korban” kata Gus Yani sapaan Bupati Gresik, Jumat (16/7/2021) lalu.
6. Gjos Ditingkatkan Jadi Rumah Sakit Lapangan
Kemudian, Bupati juga sudah meningkatkan Gelora Joko Samudro (GJOS) menjadi Rumah Sakit lapangan.
“Kami akan meningkatkan Gelora Joko Samudro (GJOS) menjadi Rumah Sakit lapangan untuk perawatan pasien sedang. Hal ini untuk mengurangi beban rumah sakit rujukan COVID yang saat ini sudah penuh” ungkap Gus Yani beberapa hari lalu.
7. Di Gjos Instalasi Oksigen Langsung dari Pabriknya
Untuk peningkatan perawatan pasien COVID-19 di GJOS, pihaknya telah membangun instalasi oksigen dengan menarik pipa oksigen dari pabriknya yang tidak jauh dari lokasi GJOS.
“Sudah ada kepastian dari Dinas Pekerjaan Umum, Insyaallah dalam waktu dekat instalasi oksigen ini sudah selesai. Selain itu, kami akan menambah jumlah tempat tidur yang semula hanya 140 menjadi 200 tempat tidur. Secepatnya kami akan merekrut relawan untuk pemulasaran jenazah dan penguburan. Praktis semua tenaga kesehatan akan di optimalkan” katanya.
8. Hadirkan Posko Bantuan di PPKM Darurat
Untuk mengurai dan efektifitas pelayanan, Bupati bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ) se-Kabupaten Gresik sudah mendirikan posko di Gresik daratan. Posko ini akan mengkoordinasikan bantuan mulai dari sembako, obat-obatan dan vitamin serta mobil ambulan.
“Secepatnya sudah bisa kita manfaatkan menunggu pembuatan call centre dan hotline yang masih dalam proses” ujar Bupati kala itu.
9. Peran RT/RW, Satgas COVID Desa dan Bidan Desa Harus Optimal
Pihaknya akan mengoptmalkan peran RT, RW, satgas desa dan bidan desa untuk menangani prosedur masyarakat yang terpapar COVID-19.
“Semua pasien harus melalui puskesmas sebagai ujung tombak yang kemudian akan ditidak lanjuti untuk diarahkan kemana selanjutnya pasien akan dirawat. Disinilah peran RT dan RW, para satgas COVID desa, bidan desa untuk lebih optimal dalam menangani warga pasien COVID” jelasnya.
Baca Juga:
10. Dukungan Perusahaan Swasta untuk Menerapkan PPKM Darurat hingga Vaksinasi Gotong Royong
Selanjutnya terkait, dukungan perusahaan dalam penerapan PPKM Darurat termasuk mengidentifikasi jenis perusahaan masuk kategori kritikal, esensial atau non esensial dengan pemberlakuan WFH bagi karyawannya.
Untuk percepatan vaksinasi, Bupati akan mencari terobosan dengan menggandeng Perusahaan yang siap untuk melaksanakan vaksinasi gotong-royong. (Bas/Saf)
Comments 2