JAVASATU.COM-GRESIK- Untuk lebih meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun Dendapatan Daerah (PD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui Bupati Fandi Akhmad Yani akan memaksimalkan potensi aset Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat.
“Selain peningkatan PAD, BUMD harus mengambil peran sesuai tugas dan fungsi serta visi misi nya melalui kontribusi dan sumbangsih yang harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat” kata Bupati Yani saat sebagai narasumber dialog publik bertajuk ‘Optimalisasi Pelayanan dan Pendapatan Asli Daerah Melalui BUMD’. Dialog diinisiasi oleh Komunitas Wartawan Gresik (KWG) dan DPRD Gresik digelar di Hotel Horison, Jum’at (16/9/2022).
Diakui Bupati Yani, APBD 2023 mencapai Rp 4 triliun. Sedangkan pendapatan diperkirakan mencapai Rp 3,7 triliun. PAD Rp 1,37 Triliun dan Rp 2,2 Triliun dari dana transfer daerah.
“Pola kolaborasi harus dilakukan BUMD. Misalnya, dalam lokus penanganan kemiskinan ekstrim tidak bergantung pada OPD saja. Tapi ada bentuk kontribusi, semisal Gresik Migas melakukan bantuan kepada masyarakat terkait jaringan pipa gas dan stok BBM terutama kepada nelayan” urai Bupati pada dialog yang dipandu moderator Ketua Komunitas Wartawan Gresik (KWG) M. Syuhud Almanfaluty.
Bupati Yani juga mengatakan, perusahaan pelat merah seperti Perumda Giri Tirta, harus memberikan layanan kepada masyarakat miskin yang terdata di DTKS dengan menyesuaikan tarif, serta bantuan penyambungan jaringan yang diperlukan masyarakat bawah, dengan harga yang tidak boleh disamakan dengan yang ada di perumahan-perumahan elit.
“Perumda Giri Tirta harus terus meminimalisir kebocoran dan melakukan program usaha pendapatan perusahaan, perumda Giri Tirta menjadi lokomotif dalam industrialisasi yang ada di Kabupaten Gresik, dengan kualitas ketersediaan air bersih baik dari Umbulan maupun dari Bendung Gerak Sembayat (BGS),” tuturnya.
Dan satu pekerjaan rumah (PR) untuk Bank Gresik adalah harus membantu UMKM dengan memberikan stimulus dan bantuan modal keuangan dengan bunga yang rendah.
“Bank Gresik harus turun ke masyarakat, jangan tunggu bola, sehingga masyarakat tidak lagi melakukan pinjaman sampai kepada rentenir,” imbuhnya.
Diakhir, Bupati Yani mengapresiasi kegiatan kolaborasi antara DPRD dengan KWG. Kegiatan tahunan ini, akan berdampak positif bagi kemajuan BUMD. Dialog ini merupakan langkah cermat mengambil isu daerah.
“Acara ini sangat bermanfaat bagi keberlangsungan dan kemajuan BUMD kita, saya pun mengapresiasi, isu ini sangat bagus,” pungkasnya.
Sementara itu, selain Bupati Yani, sebagai narasumber dalam dialog tersebut antara lain, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir, serta Wakil Ketua Ahmad Nurhamim, Nur Saidah dan Mujid Riduan. Hadir pula pimpinan tiga BUMD di Gresik yaitu, Dirut Gresik Migas Habibullah, Dirut Perumda Giri Tirta Kurnia Suryandi dan Dirut BPR Bank Gresik Al Kusani, Kepala OPD, Camat, APINDO, dan Kadin Gresik.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir menyatakan, optimalisasi layanan BUMD harus meningkat. Caranya harus terus berinovasi dan menangkap peluang serta merubah minset, tidak hanya menerima nasabah saja.
“Fungsi lain BUMD harus berani inovasi, sehingga mendatangkan pendapataan daerah, jangan sampai rugi, dan hanya untuk operasional saja,” katanya.
Qodir mengatakan, BUMD harus mampu menangkap peluang. Misalnya pengoptimalan program maupun kerjasama dengan perusahaan. BUMD harus mampu membuat produk keuangan yang menarik dan dibutuhkan publik. Misalnya, harus turun lebih dekat ke masyarakat.
“Jadi harus jualan produk kebutuhan apa yang dibutuhkan, kami dukung soal penyertaan modal. Akan kami berikan. Jangan sampai ada UMKM datang tapi katanya gak ada modal,” terang dia.
Selanjutnya, Wakil Ketua DPRD Ahmad Nurhamim meminta BUMD harus memiliki trust (Kepercayaan) ke publik. Itu, kata Anha sangat penting untuk modal. Jangan minder.
“Membangun kepercayaan manajemen itu penting, harus percaya diri dan meningkatkan kepercayaan publik,” imbuhnya diamini Nur Saidah, Wakil Ketua lain.
Kemudian Mujid Riduan menambahkan, adanya kawasan industri khusus di JIIPE Manyar menjadi peluang BUMD. Banyak potensi yang harus ditangkap.
“Jangan sampai jadi pentonton. Untuk itu, kami meminta BUMD terus berbenah. Saya yakin jika disiapkan, kedepan bagaimana program selanjutnya BUMD dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah,” lanjutnya.
Sementara, Nur Sa’idah menginginkan konsep pada dialog publik untuk selanjutnya, direktur BUMD harus di depan bersama narasumber agar ada jawaban apa program – program dan kendala BUMD, yang tak lain untuk tujuan bersama dalam meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Dilihat total setoran dari BUMD Gresik Migas dari tahun 2019 sampai dengan 2021 hanya Rp 1 Miliar saja, kita harus berkolaborasi baik ekskutif dan legislatif serta stakeholder lain agar ada capaian dan kemajuan BUMD” tandasnya. (Bas/Arf)