JAVASATU-GRESIK- Dinas Perikanan Kabupaten Gresik menggelar bimbingan teknis (bimtek) pengawasan usaha perikanan tangkap di perairan umum darat (PUD), sub wilayah sungai, waduk, danau, rawa dan genangan air lainnya, Kamis (21/10/2021), bertempat di kawasan rehabilitasi mangrove Kabupaten Gresik di Dusun Ujung Timur, Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu.
Kegiatan diikuti oleh anggota pokmaswas, nelayan serta perwakilan masyarakat setempat. Hadir sebagai narasumber Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gresik Drs. Choirul Anam, MM, Kabid P2SDP Zurron Arifin, Anggota Komisi II DPRD Gresik M. Hamzah Takim dan Ahmad Kusrianto P.
Wujudkan Desa Randuboto Jadi Kawasan Minapolitan
Kadis Perikanan Gresik, Choirul Anam menuturkan, tujuan kegiatan ini dimaksudkan untuk merefresh kembali tugas dan peran pokmaswas di perairan baik sungai maupun laut yang ada di desa Randuboto, dan Kabupaten Gresik pada umumnya.
“Pada tahun 2022 nanti akan ada program dari pusat yang akan dijalankan di desa Randuboto untuk mewujudkan kawasan minapolitan sekaligus untuk menuntaskan persoalan kumuh di wilayah bantaran sungai. Keberadaan kawasan mangrove di desa Randuboto harus dijaga kelestariannya termasuk satwa yang singgah maupun hidup di sana” ungkap Choirul Anam, Kamis (21/10/2021).
Ia menegaskan, di beberapa titik di Desa Randuboto nanti akan ditata sedemikian rupa sehingga menjadi kawasan yang bersih, indah dan rapi.
“Program yang dikomandoi oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman ini selain mendapat alokasi dari Dana Alokasi Khusus (DAK) terintegrasi dari pusat juga akan melibatkan banyak OPD terkait seperti DPUTR, Dinas Perikanan, Dinas Pertanahan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata, dan lain lain serta Kementeriaan ATR-BPN” papar Kadis Perikanan dihadapan audien yang hadir.
Randuboto Menuju Ekowisata ‘The Amazon Van Java’
Senada, Kepala Desa Randuboto Andhi Sulandra menguatkan bahwa di samping tertatanya daerah bantaran menjadi kawasan minapolitan lewat DAK terintegrasi, dirinya juga berharap dengan potensi yang dimiliki oleh Desa Randuboto ke depan juga akan mengembangkan ekowisata ‘the amazon van java’, yakni wisata susur sungai bengawan solo dan anak-anak sungai yang sudah dibuat untuk rencana tersebut.
“Sudah ada dua anak sungai yang kita buat untuk rencana tersebut, masih perlu setidaknya tiga anak sungai lagi sehingga bisa maksimal fungsinya bagi Desa Randuboto” ungkap Kades.
Dalam rangka mempersiapkan rencana tersebut, pihaknya dalam waktu dekat akan menanam ribuan pohon mangrove, cemara udang dan kelapa di sepanjang jalur susur sungai.
“Anggaran pembelian bibit pohon diperoleh dr CSR perusahaan” tegas Kades.
Menanggapi beberapa rencana tersebut, anggota komisi II DPRD Gresik, Hamzah Takim menyatakan sangat mendukung dan mensupport Desa Randuboto termasuk kegiatan di Dinas Perikanan untuk mendukung terwujudnya keinginan dari Kepala Desa.
“DPRD sudah membuat Perda Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan serta Perda Desa Mandiri. Dengan 2 perda ini saya berharap mampu menjadi alat yang efektif untuk mengawal terwujudnya program minapolitan dan ekowisata di desa randuboto” jelas Hamzah.
“Saat ini beberapa usaha yang ada di Desa Randuboto telah dikelola oleh Bumdes dan memberikan kontribusi pendapatan kurang lebih Rp. 300 juta setiap tahun. Kami akan terus dorong agar desa seperti Randuboto ini terus berkembang sehingga menjadi desa mandiri dan bisa menghasilkan pendapatan yang lebih besar demi kesejahteraan warganya” tambah anggota komisi II DPRD Gresik Ahmad Kusrianto.
Dengan adanya FGD dan Bimtek ini, Kabid P2SDP Zurron Arifin berharap agar seluruh anggota Pokmaswas lebih bersemangat dalam bekerja membantu kepala desa mewujudkan apa yang menjadi harapan semua pihak. Karena jika sudah terwujud tentu yang merasakan manfaatnya adalah seluruh warga masyarakat Desa Randuboto serta desa yang berada disekitarnya.
“Saya berterima kasih kepada semua anggota pokmaswas, juga para nelayan yang telah ikut merawat mangrove yang sudah ada, baik yg ditanam melalui program dari KKP, KLHK, Dinas Perikanan, Perusahaan serta instansi atau kelompok lain di Desa Randuboto, semoga tanaman yg tumbuh dan bermanfaat ini menjadi sedekah jariyah yang pahalanya mengalir kepada semua pihak yang terlibat dan ikut menanam mangrove” tutup, Zurron Arifin. (Bas/Saf)