JAVASATU-GRESIK- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik menyikapi minimnya tenaga bagian memandikan jenazah wanita.
“Perkembangan wilayah pemukiman baru di pinggiran kota, lebih terasa kalau ada yang meninggal dari kalangan kaum hawa, dan yang bisa menangani hal tersebut sangat terbatas jumlahnya” ungkap Ketua MUI Kebomas, KH Munhamir, usai membuka raker di Pendopo Kecamatan Kebomas, Kamis (1/7/2021).
Menurut KH Munhamir, di beberapa tempat di Gresik terutama di perumahan baru, jika ada yang meninggal berjenis kelamin wanita, tenaga yang memandikan sangat minim.
“Yang bisa menangani jumlahnya sangat terbatas, dan bisa bergantian kalau kebetulan berbarengan terus gimana. Untuk itu perlu diadakan pelatihan tata cara memandikan jenazah wanita” terang KH Munhamir.
Kendala di masyarakat, diungkapkan KH Munhamir, ada yang berani merawat jenazah dari kaum wanita, namun tidak mengerti tata cara yang syar’i. Dan ada juga yang mengerti tata caranya namun tidak berani, ada lagi yang mengerti tata cara namun tidak diperbolehkan oleh keluarganya.
“Karena ini sudah kita programkan, maka pelatihan ini agar bisa dilaksanakan dalam tahun anggaran ini, kita undang perwakilan dari masing masing desa dan kelurahan se kecamatan, dengan harapan bisa menularkan ilmu dan praktek merawat jenazah kepada tetangganya” paparnya.
Baca Juga:
-
Viral! Video Megawati Ucapkan Selamat Ultah Partai Komunis China, Senior PDIP Heran – Nusadaily.com
-
Ekspedisi Sungai Nusantara Temukan 300 “Pohon Plastik” di Sungai Marmoyo Mojokerto – Tugujatim.id
-
Film Petarung Impoten Indonesia Tayang di Locarno Film Festival 2021 – Kliktimes.com
Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kebomas KH Khalili sangat mendukung program tersebut, bahkan berharap peranan MUI didalam masyarakat akan lebih maksimal setelah mempunyai kantor tersendiri.
“Harapan kami, dalam tahun anggaran ini, MUI kecamatan Kebomas sudah mempunyai ruangan kantor tersendiri, dan bisa lebih banyak mengurusi persoalan ke ummatan” terangnya. (Bas/Arf)
Comments 2