Javasatu,Malang- Ribuan peserta dari pendidikan non-reguler mengikuti tes uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Bidang Pendidikan Masyarakat agar peserta didik menjadi tenaga ahli kompeten saat terjun di masyarakat.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, DR M Hidayat mengatakan, dasar pelaksanaan ujian kompetensi bagi pendidikan non reguler ini didasarkan pada Undang Undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2018 tentang Standar Nasional dan Permendikbud nomor 70 Tahun 2008 tentang uji kompetensi .
“Tujuan diselenggarakanya uji kompetensi ini agar peserta didik non reguler atau masyarakat memiliki sertifikasi sebagai uji kompetensi sebagai wujud aktualisasi dalam menghadapi revolusi Industri atau era 4.0″ ungkap Hidayat di sela-sela mengunjungi SMPN 3 Kepanjen, Minggu (21/7/2019).
Menurutnya, uji kompetensi ini untuk mempersiapkan masyarakat yang berkarakter dan berdaya saing di era pasar bebas . Peserta uji kompetensi ada 1443 yang diikuti dari Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Jombang dan sekitarnya.
Ia membeberkan, ada 10 macam uji kompetensi keterampilan dengan ratusan peserta yakni diantaranya ketrampilan batik 500 peserta, bordir dan sulam 200 peserta , hantaran 100 peserta, tata kecantikan rambut 100 peserta, tata rias pengantin 100 peserta, tekhnik Ilmu design grafis 35 peserta, bahasa inggris 100 peserta, tekhnik akuntansi 50 peserta, refleksi 50 peserta dan teknik kendaraan ringan 50 peserta.
” Kita ingin masyarakat mempunyai ketrampilan sehingga bisa berdampak kepada perekonomian mereka” ujarnya.
Terpisah Kasubdit kurikulum Direktorat pembinaan khusus dan pelatihan Dirjen PAUD Dikmas Kementrian pendidikan dan Kebudayaan Nasional, Viktor Kahimpong menjelaskan tes uji kompetensi ini untuk mengukur kemampuan peserta didik dan warga masyarakat yang belajar di lembaga pelatihan.
“Jadi kita melihat kemampunya seperti apa dan bisa diterima di pasar kerja” ungkapnya.
Dalam tes uji kompetensi ini diujikan mulai teori sampai praktek. Tujuannya lanjut Viktor untuk mengisi pasar kerja sesuai dengan ketrampilanya masing-masing. Pasar kerja ketrampilan dimaksud, seperti ‘refleksi’ yang dinilai sangat diminati diluar Negeri, mulai di Hongkong, Malaysia, Singapura dan Taiwan .
“Ketrampilan ini sebagai jawaban agar bisa diterima di pasar kerja” pungkasnya. (yon/Js1).