Javasatu,Gresik- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban melalui Komisi IV mendatangi wisata religi Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim Gresik di masa pandemi covid-19.

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tuban, Tri Astuti mengatakan, tujuan kedatangan bersama anggotanya ke Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim untuk mengetahui tata kelola wisata di tengah pandemi covid-19, saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa – Bali.
“Di Tuban juga ada Makam Sunan Bonang, nantinya kita bisa urun rembuk untuk menata pengelolaan wisata religi di masa pandemi. Dan ini kami rasa perlu karena pandemi belum selesai. Agar semua bisa berjalan lancar dan aman” ungkap Astuti, kepada Javasatu.com saat di Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim, Jumat (22/1/2021).

Menurutnya Astuti, tata kelola wisata religi Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim di masa pandemi dan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa – Bali sudah sesuai dengan yang dianjurkan pemerintah.
“Seperti penyediaan fasilitas protokol kesehatan, pembatasan pengunjung, pengunjung wajib memakai masker, dan saat berdoa, pengunjung juga wajib menjaga jarak dengan pantauan langsung dari pihak pengelola. Kami juga menyempatkan ziarah dan berdoa” terang Astuti.

Terakhir, Ketua Komisi IV mengungkapkan rasa terima kasih kepada pihak pengelola wisata religi Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim yang telah bersedia menerima kunjungannya, serta atas masukan dan bertukar pikiran terkait tata kelola wisata di masa pandemi dan PPKM tersebut.
“Apa yang telah kami dapatkan hari ini semoga nanti bisa bermanfaat untuk masyarakat Tuban, terutama bagi pengelola wisata di Tuban. Dan semoga kondisi bisa segera pulih. Tetap patuhi protokol kesehatan covid-19 sesuai anjuran pemerintah” pungkas Astuti.

Sementara, kunjungan rombongan DPRD Tuban yang komandani oleh Ketua Komisi IV, Tri Astuti diterima oleh salah satu staf wisata religi Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim, Abdul Wahab.
Dihadapan rombongan Abdul Wahab mengungkapkan, di masa PPKM ini, pihaknya telah mematuhi aturan yang telah dikeluarkan Pemkab Gresik yaitu dengan memberlakukan jam malam bagi pengunjung.
“Kami buka pagi pukul 05.00 Wib dan tutup pukul 20.00 Wib” ungkap Abdul Wahab.
Pihaknya menegaskan, dalam pelaksanaan penanganan pengunjung di masa pandemi tersebut, dirinya telah melengkapi seluruh fasilitas sesuai standarisasi protokol kesehatan covid-19.
“Fasilitas cuci tangan, wajib pakai masker, cek suhu tubuh, tanda jaga jarak” ungkap Wahab.
-
Berita Lainnya:
-
Wisata Religi Cikoromoy Pandeglang Aktifkan Tiga Posko Prokes – Nusadaily.com
-
Kena Badai Covid, Wisata Religi Ampel Sepi Peziarah – Nusadaily.com
-
Seluruh Wisata Magetan Tetap Buka, Namun Sepi Pengunjung – Nusadaily.com
-
Gunung Arjuno Via Purwosari, Mendaki Rasa Wisata Religi – Nusadaily.com
-
Wisata Pasuruan Terbaru, Terhits dan Wajib Masuk Feed Instagram – Nusadaily.com
Abdul Wahab mengaku jika masa PPKM ini jumlah pengunjung berkurang drastis, pihaknya menganggap ini juga sebagai bukti ketaatan masyarakat terhadap aturan pemerintah.
“Bila hari biasa sebelum pandemi pengunjung bisa mencapai 1.500 orang, sekarang di masa pandemi pengunjung hanya 200 sampai 350 orang saja” tutup Abdul Wahab. (Bas/Saf)
Comments 2