JAVASATU.COM- Singkong kini tak lagi dipandang sebagai makanan kampung. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang mendorong peningkatan nilai ekonomis singkong lewat pelatihan pembuatan tepung mokaf (modifikasi tapioka) bagi warga Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare.

Pelatihan ini dibuka Senin (22/7/2019) di Balai Desa Sukowilangun dan akan berlangsung selama enam hari. Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas (Lattas) Disnaker, Mochamad Yekti Pracoyo, mengatakan pelatihan ini bertujuan meningkatkan life skill masyarakat, khususnya di daerah penghasil singkong.
“Dengan meningkatkan nilai jual singkong, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan dan mengentaskan kemiskinan. Ini juga bagian dari program RPJMD Kabupaten Malang,” jelas Yekti.

Tepung mokaf sendiri dibuat dari singkong berkualitas yang dikeringkan, difermentasi, dan dihaluskan. Produk ini bebas gluten dan digadang-gadang lebih sehat. Nilai jualnya pun tinggi, mencapai Rp 14 ribu per 500 gram, dari sebelumnya hanya Rp 1.500 per kilogram singkong basah. Dari 3 kg singkong, bisa dihasilkan sekitar 0,75 kg mokaf.
Pelatihan ini juga menghadirkan berbagai pihak seperti Apindo Malang Raya yang memberikan wawasan seputar industri, Bank Jatim dengan materi pendanaan usaha, serta akademisi dari Universitas Brawijaya dan Woman Crisis Center. Camat Kalipare, Nepo Maris, turut hadir dalam kegiatan ini.

Salah satu peserta pelatihan, Sumarlin, mengapresiasi program tersebut.
“Kami merasa dipedulikan. Ini pelatihan yang sangat bermanfaat,” ujarnya.
Dengan pelatihan ini, Disnaker berharap masyarakat tak hanya mengolah singkong untuk konsumsi pribadi, tapi bisa mengembangkannya menjadi produk unggulan bernilai jual tinggi. (Ayu/Nuh)