JAVASATU.COM-GRESIK- Bulan Januari 2024 menandai angka inflasi bulanan sebesar 0,19 persen dan inflasi tahunan 1,81 persen di Kabupaten Gresik, merupakan yang terendah di Provinsi Jawa Timur, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gresik.

Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah, menganggap angka tersebut sebagai motivasi untuk Pemerintah Kabupaten Gresik dalam meningkatkan kinerja, khususnya di bidang perekonomian. Dalam keterangan pers di Gedung BPS Kabupaten Gresik pada Kamis (01/02/2024).
Wabup Gresik mengemukakan perlunya pembinaan koordinasi yang berkelanjutan dengan BPS Gresik untuk mengendalikan laju inflasi secara seimbang.
“Ini sebagai motivasi untuk Pemkab Gresik dalam meningkatkan kinerjanya terutama dalam bidang perekonomian. Harapannya hasil rilis ini nanti dapat segera ditindaklanjuti oleh OPD terkait sehingga pertumbuhan ekonomi semakin meningkat dan tercipta seimbangnya inflasi dan deflasi di Gresik,” ujar Bu Min, sapaan akrab Wabup Gresik.
Bu Min menyebutkan, Pemkab Gresik telah mengambil langkah pencegahan, termasuk penyesuaian subsidi pupuk untuk petani tambak. Dalam upaya diversifikasi, gerakan tanam cabai massal melibatkan masyarakat, Karang Taruna, dan IPNU-IPPNU di berbagai desa se-Kabupaten Gresik.
“Ini langkah-langkah konkret yang diambil untuk menghadapi dampak inflasi, terutama dalam sektor makanan dan minuman serta perikanan,” ungkapnya.
Kepala BPS Kabupaten Gresik, Indriya Purwaningsih, mengungkapkan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi utama bulan Januari 2024, dengan tomat, semangka, bawang putih, kontrak rumah, dan ikan mujair sebagai komoditas penyumbang utama inflasi.
“Di sisi lain, cabai rawit, daging ayam ras, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, dan bensin merupakan komoditas penyumbang utama deflasi,’ imbuhnya. (Bas/Arf)