JAVASATU.COM-GRESIK- Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian, Eko Anindito Putro, aktif dalam menyosialisasikan bantuan pupuk organik cair dan hayati cair kepada Gapoktan/ Poktan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL). Acara ini dilaksanakan di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) pada Rabu (7/2/2024).

Dalam penyampaiannya, Bupati Fandi Akhmad Yani menyoroti peran strategis sektor pertanian dalam mendukung perekonomian nasional, terutama ketahanan pangan.
“Penyediaan pangan sangat tergantung pada keberhasilan program pembangunan pertanian, selain untuk meningkatkan daya saing, penyerapan tenaga kerja, dan penanggulangan kemiskinan,” tuturnya.
Bupati juga menekankan perlunya alternatif penggunaan pupuk, terutama karena alokasi pupuk subsidi semakin berkurang.
“Pemkab Gresik berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi kekurangan tersebut,” ungkapnya.
Salah satu alternatif yang disoroti adalah pupuk organik cair dan hayati cair, yang secara teknis terbukti meningkatkan produktivitas tanaman, khususnya padi. Bupati berharap, sosialisasi ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan petani tetapi juga mendorong penerapan teknologi tepat guna, seperti pupuk organik dan hayati cair, untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
Gus Yani, begitu Bupati Gresik biasa disapa, menekankan pentingnya pendampingan oleh penyuluh pertanian dalam menerapkan teknologi ini.
“Penyuluh pertanian diharapkan dapat menjadi motivator dan pemberi solusi bagi petani untuk meningkatkan produksi pertanian aman dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sebagai kabar baik, Gus Yani juga mengumumkan Gebyar Diskon Pupuk Non-subsidi tahun 2024 yang diadakan pupuk Indonesia bekerja sama dengan pemerintah.
Gus Yani menyebutkan bahwa petani tidak perlu kartu tani atau aplikasi untuk mendapatkan pupuk non-subsidi berdiskon. Kabupaten Gresik mendapatkan kuota sebanyak 3.000 paket dengan harga terdiskon.
Meski demikian, Gus Yani menyoroti penurunan kuota pupuk bantuan tahun ini dan menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Gresik terus berupaya untuk menjaga produktivitas sektor pertanian secara berkelanjutan.
“Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat pupuk organik dan hayati cair serta penggunaannya yang tepat untuk memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Gresik,” lugasnya. (Bas/Arf)