JAVASATU.COM-MALANG- Pemerintah saat ini menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan. Salah satu upayanya adalah memberikan PMN (penyertaan modal negara) tahun 2015.
Besaran PMN itu diberikan sebesar Rp700 miliar yang khusus digunakan meningkatkan kapasitas dan fasilitas produksi munisi.
“Sebelum diberi PMN, produksi Pindad untuk peluru ini 275 juta peluru. Setelah kita beri PMN, sebesar 700 miliar, produksinya meningkat menjadi 415 juta peluru, hampir 2 kali,” ujar Presiden, Senin (24/7/2023).
Peningkatan produksi amunisi per tahun itu berdampak signifikan untuk pengembangan dan kemajuan PT Pindad.
Dari segi produk, PT Pindad memproduksi berbagai macam produk amunisi, mulai dari kaliber 5,56 mm, kaliber 7,62 mm, kaliber 9 mm, kaliber 12,7 mm, kaliber .38 inch hingga amunisi rantai (link) kaliber 5,56 mm, kaliber 7,62 mm dan kaliber 12,7 mm. Termasuk kaliber sedang dengan kaliber 20 mm dan kaliber 40 mm.
Sedangkan untuk kaliber besar, bom udara & roket, PT Pindad menghasilkan produk amunisi artileri medan kaliber 105 mm, bom tajam MK-81 dan roket artileri medan kaliber 122 mm.
Termasuk PT Pindad menghasilkan berbagai varian granat tangan termasuk granat asap & granat flash bang hingga granat mortir kaliber 60 mm dan kaliber 81 mm. (Jup)