JAVASATU.COM- Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti kelangkaan minyak goreng di Indonesia meski menjadi produsen kelapa sawit terbesar dunia. Ia menegaskan kekayaan negara harus dikelola untuk kemakmuran rakyat.

Pernyataan disampaikan dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR-RI serta DPD-RI di Gedung Nusantara, Jumat (15/8/2025).
Menurut Presiden Prabowo, kelangkaan pangan dan tingginya harga kebutuhan pokok akibat pengabaian Pasal 33 UUD 1945.
“Ini aneh sekali, tidak masuk akal, dan ternyata ada permainan manipulasi yang saya beri nama serakahnomics,” ujarnya, dikutip dari channel youtube Sekretariat Presiden.
Prabowo menambahkan, pengabaian konstitusi membuat pertumbuhan ekonomi tidak dinikmati merata. Banyak anak kelaparan, petani kesulitan menjual hasil panen, warga tak memiliki rumah layak, guru belum dihargai, dan keluarga kesulitan berobat karena keterbatasan fasilitas kesehatan.
Meski demikian, dalam 299 hari pemerintahannya, Presiden melaporkan capaian strategis: pertumbuhan ekonomi 5,12 persen, realisasi investasi Rp942 triliun naik 13,6 persen, serta penyerapan 1,2 juta tenaga kerja.
Pemerintah juga membentuk 80 ribu Koperasi Desa dan Koperasi Kelurahan Merah Putih untuk meningkatkan ekonomi desa, menyediakan bahan pokok bersubsidi, serta akses protein, ikan, dan daging dengan harga terjangkau.
Selain itu, dibentuk Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia dengan aset kelolaan lebih dari 1 triliun dolar AS untuk mendorong hilirisasi sumber daya alam dan lapangan kerja berkualitas.
Di sektor kesehatan, layanan cek kesehatan gratis telah menjangkau 18 juta warga, ditambah peningkatan kelas di 66 rumah sakit kabupaten dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sanur sebagai pusat layanan medis internasional.
“Agar orang Indonesia tidak harus berobat ke luar negeri,” pungkas Presiden. (arf)