JAVASATU.COM-GRESIK- Maraknya kekerasan seksual yang terjadi di masyarakat, terutama di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menjadi perhatian dunia pendidikan.

Berdasarkan data yang terkumpul, terdapat 2.367 kasus kekerasan seksual yang dilaporkan di Jawa Timur. Namun, angka ini belum mencakup kasus-kasus yang tidak dilaporkan oleh para korban.
Salah satu perguruan tinggi yang turut berperan dalam gerakan ini adalah Institut Agama Islam Daruttaqwa (INSIDA).
Rektor INSIDA Gresik, Dr. A. Syifaul Qulub, menjelaskan bahwa pembentukan tim satuan tugas (satgas) ini merupakan upaya dari dunia pendidikan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan kekerasan seksual, terutama yang terjadi pada anak-anak dan remaja.
“Satgas ini melibatkan para mahasiswa sebagai pionir gerakan di lingkungan mereka masing-masing untuk melakukan edukasi kepada masyarakat,” ujar Dr. A. Syifaul Qulub pada Senin (19/06/2023).
Selain melibatkan mahasiswa, Rektor INSIDA, Syifa’ul Qulub, menyatakan bahwa satgas ini terdiri dari dosen, aktivis perempuan dan anak-anak, serta lembaga keluarga berencana.
“Sebelum diluncurkan, tim satgas telah menghadiri seminar mengenai pencegahan kekerasan seksual di kampus dan di masyarakat, yang disampaikan oleh narasumber yang berpengalaman dalam isu-isu kekerasan seksual,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Program Remaja PKBI Jatim, Nafila Ikrama, menambahkan bahwa pendampingan dan advokasi merupakan hal yang sangat penting yang dilakukan oleh satgas ini.
“Melalui pendampingan dan advokasi kepada korban kekerasan seksual, satgas ini dapat meningkatkan pemahaman mereka saat terlibat langsung dalam masyarakat,” ujarnya.

Dia juga memberikan apresiasi terhadap langkah yang diambil oleh INSIDA dengan membentuk satgas pencegahan. Selain menjadi kampus pertama yang aktif dalam isu kekerasan seksual, INSIDA juga menjadikan mahasiswa sebagai pionir gerakan anti-kekerasan.
“Satgas ini tidak hanya bergerak di lingkungan kampus, tetapi juga di masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, peran mahasiswa sangat diperlukan dalam mendidik masyarakat mengenai permasalahan kekerasan seksual, khususnya,” tambahnya. (Hoo/Nuh)