JAVASATU.COM-MALANG- Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang akan mengukuhkan Prof. Dr. H. Ahmad Barizi, M.A sebagai Guru Besar dalam bidang Tasawuf pada Kamis (22/5/2025). Di momen tersebut, Prof Barizi bakal mengangkat tema yang tak biasa: Sufisme Digital.

Tema ini mencuat di tengah maraknya polusi informasi dan kebisingan ruang digital. Lewat pidato pengukuhan, Prof Barizi ingin menegaskan bahwa ajaran sufi tak boleh tinggal diam di kitab-kitab kuno atau tarekat klasik. Ia harus hadir di ruang digital sebagai bentuk tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) dan mujahadah (perjuangan spiritual) yang relevan dengan zaman.
“Di tengah derasnya konten yang cenderung hedonistik dan memecah belah, sufisme digital hadir sebagai jalan tengah yang membebaskan. Bukan bentuk pelarian, tapi praksis spiritual yang membumi,” ujar Prof Barizi dalam keterangan tertulis, Selasa malam (20/5/2025).
Sufisme digital yang ditawarkannya bukan sekadar memindahkan ajaran lama ke platform baru, tapi menghadirkan nilai zuhud, ikhlas, dan cinta Ilahi dalam bahasa yang bisa dipahami generasi digital native. Bagi Prof Barizi, media sosial bukan musuh, melainkan medan baru untuk membumikan spiritualitas Islam yang tenang dan mencerahkan.
Pengukuhan ini diharapkan jadi momentum penting dalam dunia akademik. Bukan sekadar seremonial, tapi menjadi penanda bahwa ruhani manusia, yang sering tersisih di era digital, perlu diangkat kembali dalam wacana publik.
Menurutnya, sufisme bukan warisan usang, melainkan sistem nilai yang hidup dan terus mencari bentuk baru.
“Kita bisa terhubung dalam hitungan detik, tapi bisa kehilangan koneksi terdalam dengan Tuhan dan diri sendiri,” tegasnya.
Lewat pengukuhan nanti, Prof Barizi ingin mengingatkan: tasawuf tetap relevan, bahkan dalam bentuk digital, dan bisa menjadi pelita di tengah disorientasi zaman. (Saf)