JAVASATU.COM-MALANG- Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang sedang menempuh mata kuliah Digital Public Relations (PR) berusaha ikut membantu UKM di Kota Malang dalam mengoptimalkan sarana digital. Mereka malahan juga melibatkan influencer untuk membuat konten-konten kreatif yang selanjutnya di posting ke berbagai platform digital.
Salah satu kelompok dari kelas B-6 Ilmu Komunikasi UB ini memilih Pawon Koma sebagai mitra yang dibantu dalam pengoptimalan digital PR. Pawon Koma adalah merek kuliner yang mapan di Malang, yang dikenal dengan menu-menu lezat dan inovatif. Dengan dedikasi pada kualitas dan kepuasan pelanggan, Pawon Koma terus menjadi favorit di antara para penggemar makanan di kota ini.
Influencer yang dilibatkan mahasiswa di Pawon Koma ini adalah Maulida. Dia bertugas seperti influencer profesional dan bertugas melakukan review aneka menu, termasuk menu baru. Influencer yang juga berstatus mahasiswa UB ini cukup mendapat apresiasi pemilik maupun pengunjung Pawon Koma dalam membuat konten.
“Char Siu Chicken sangat beraroma dengan bumbunya yang kaya akan rempah-rempah, dan Katsu Chicken sangat juicy dan renyah. Menambahkan chili oil membuat rasanya semakin lezat,” kata Maulida, sang influencer, Sabtu (18/4/2024).
Tidak hanya aksi influencer, mahasiswa UB itu juga membuatkan press release salah satu mahasiswa, Labib Fairuz, Pawon Koma, bisnis kuliner lokal yang ramah di kantong mahasiswa, dengan bangga mengumumkan peluncuran menu terbaru, yakni Char Siu Chicken dan Katsu Chicken. Hidangan baru ini dibuat untuk memperkaya hidangan mereka dari menu berbasis mie yang sudah ada, menghadirkan pengalaman kuliner yang menyenangkan dan beragam bagi para pelanggan.
Char Siu Chicken direndam dalam perpaduan lima rempah-rempah eksotis, memastikan cita rasa yang kaya dan beraroma yang menjanjikan untuk menggugah selera. Di sisi lain, Katsu Chicken diolah dengan sempurna, menghasilkan tekstur yang juicy dan renyah yang pasti akan memikat para pecinta makanan.
Dalam acara peluncuran yang diadakan hari ini di Angkringan Palugada, Jalan Cengger Ayam, Malang, hadir pula influencer lokal ternama, Maulida, yang turut meramaikan acara tersebut. Maulida mencicipi kedua menu baru tersebut dan membagikan pengalamannya yang menyenangkan, dengan menyebutkan rasa yang luar biasa dan tambahan chili oil yang meningkatkan cita rasa secara keseluruhan.
“Saya sangat merekomendasikan semua orang untuk mengunjungi Pawon Koma di Angkringan Palugada dan mencoba sendiri hidangan-hidangan baru ini,” tambah Maulida yang juga mahasiswa Ilmu Komunikasi semester enam ini.
Pemilik Pawon Koma, Zamhari mengungkapkan kegembiraannya atas sajian baru ini dan respon positif dari Maulida.
“Kami sangat senang dapat memperkenalkan menu-menu baru ini. Char Siu Chicken dan Katsu Chicken kami dibuat dengan bahan-bahan terbaik dan sangat hati-hati. Kami yakin hidangan ini akan menjadi favorit baru di antara para pelanggan kami. Apalagi dibantu influencer saat pelincuran,” ujar Zamhari.
Acara peluncuran ini tidak hanya memamerkan menu-menu baru, tetapi juga menekankan komitmen Pawon Koma terhadap keunggulan dan inovasi kuliner. Merek ini terus mengeksplorasi rasa dan hidangan baru untuk memuaskan basis pelanggan mereka yang terus bertambah.
Bagi mahasiswa itu, kegiatan bersama mitra UKM merupakan praktek mahasiswa juga salah satu praktek mahasiswa dalam mata kuliah digital PR. Dalam praktek tersebut, mahasiswa bertindak sebagai konsultan digital PR. Mereka bertugas mengoptimalkan platform digital untuk branding yang ujung-ujungnya meningkatkan omzet pelaku UKM.
‘’Kalau UKM yang dipilih sebagai mitra tersebut belum memiliki akun platform digital, mahasiswa bisa membuatkan. Kalau sudah punya, mereka langsung mengoptimalkan platformnya. Mereka juga melakukan monitoring traffic, engagement, sentimen, termasuk memantau komentar netizen atau pelanggan dari berbagai platform,’’ ungkap Febri Setiyawan, Dosen Praktisi.
Mata kuliah Digital PR UB merupakan kelas kolaborasi antara dosen pengampu dan dosen praktisi. Kolaborasi tersebut bagian dari praktisi mengajar program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digagas Kemendikbudristek. (*)