JAVASATU.COM-MALANG- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), H. Yandri Susanto, resmi melepas ribuan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dalam program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 2025.

Pelepasan berlangsung di Gedung Samantha Krida, Kamis (26/6/2025), sekaligus menjadi momentum untuk mendorong percepatan implementasi 12 program prioritas nasional langsung di desa-desa.
“Bangun Indonesia dari desa. Mahasiswa adalah agen perubahan yang menjembatani ide dan aksi di lapangan,” tegas Yandri.
Ia menekankan bahwa pembangunan desa tak sekadar soal infrastruktur, tapi juga mencakup kemandirian pangan, energi, air bersih, ekonomi lokal, hingga ketangguhan terhadap perubahan iklim dan bencana.
“Mahasiswa akan menjadi penggerak utama. Kehadiran mereka sangat diharapkan untuk memperkuat pelaksanaan program ini secara langsung di desa,” ujarnya.
12 Program Prioritas Kemendes PDTT:
-
Revitalisasi BUMDes dan BUMDes Bersama
-
Program Makan Bergizi Gratis
-
Swasembada Pangan
-
Swasembada Energi
-
Swasembada Air
-
Hilirisasi Produk Unggulan Desa
-
Pengembangan Desa Ekspor
-
Pemuda-Pemudi Pelopor Desa
-
Konsolidasi Program K/L Masuk Desa
-
Digitalisasi Desa dan Desa Wisata
-
Penguatan Pengawasan Dana Desa
-
Desa Tangguh Iklim dan Bencana
Yandri berharap, MMD UB bisa menjadi motor percepatan transformasi desa menjadi wilayah tangguh, mandiri, dan berdaya saing.
“Kalau desa kuat, negara juga kuat. Program seperti ini harus dikawal bersama,” ucapnya.
UB Tegaskan MMD sebagai Bagian dari Tri Dharma
Rektor UB Prof. Widodo, yang diwakili oleh Wakil Rektor V Prof. Dr. Unti Ludigdo, menyampaikan bahwa MMD adalah wujud konkret dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.
“Mahasiswa harus turun ke masyarakat. Di sana mereka belajar langsung realitas sosial, mengembangkan solusi lokal, dan membangun kolaborasi lintas sektor,” ujar Unti.
Tema MMD tahun ini adalah “Penguatan Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Masyarakat Sejahtera yang Inklusif dan Berkelanjutan melalui Kolaborasi dan Partisipasi Aktif.”
Unti menambahkan, mahasiswa diharapkan menjadi jembatan ilmu dan penggerak perubahan yang membawa semangat gotong royong dan inovasi menuju desa yang lebih maju.
Pembekalan Mahasiswa: Leadership dan Pemberdayaan
Sebelum diberangkatkan, peserta MMD mendapatkan pembekalan dari panitia UB dan Tanoto Foundation. Materi yang disampaikan meliputi teknik pemberdayaan komunitas, kepemimpinan lokal, dan strategi pembangunan berbasis partisipasi.
Ketua Pelaksana MMD 2025 dalam laporannya menjelaskan kesiapan mahasiswa dan desa sasaran. Sesi dilanjutkan dialog interaktif bersama Kemendes PDTT.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya menjadi pengamat, tapi pelaku perubahan,” kata salah satu panitia MMD.
Acara ditutup dengan penyerahan cinderamata dan vandel dari UB kepada Menteri Yandri sebagai bentuk apresiasi, serta sesi foto bersama seluruh peserta, panitia, dan tamu undangan. (Win/Saf)