JAVASATU.COM- Mahasiswa Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang memprakarsai gerakan biopori di Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Kegiatan berlangsung pada Rabu (6/8/2025) di Dusun Krajan RT 05 RW 02, dan mendapat respons positif dari warga, khususnya generasi muda.

Gerakan ini merupakan bagian dari program kerja unggulan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNIRA Kelompok 9, yang menyasar isu lingkungan seperti genangan air dan pengelolaan sampah organik.
Mahasiswa tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga praktik langsung pembuatan lubang resapan biopori di halaman rumah warga.
“Biopori ini bisa jadi solusi genangan air dan juga dimanfaatkan sebagai tempat kompos sampah dapur. Harapannya, warga bisa lanjutkan gerakan ini secara mandiri,” ujar Miranda, tokoh pemuda setempat yang juga menjadi penghubung antara mahasiswa dan masyarakat.
Mahasiswa KKN menggandeng lima warga untuk mengikuti praktik pembuatan lubang biopori dengan kedalaman sekitar 100 cm dan diameter 10-30 cm.
Lubang tersebut diisi limbah organik seperti sisa sayuran dan daun kering, yang berfungsi sebagai media resapan air sekaligus penghasil pupuk alami.
Dusun Krajan dipilih karena kerap terdampak genangan saat musim hujan dan belum optimal dalam pengelolaan limbah organik. Kondisi ini membuat gerakan biopori relevan dan dibutuhkan sebagai solusi berbasis teknologi sederhana.
“Ini bentuk nyata pengabdian kami kepada masyarakat. Kami ingin warga bisa teruskan secara berkelanjutan,” kata salah satu mahasiswa KKN, Rofiq.
Program ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan KKN selama satu bulan penuh di Desa Tegalsari.
“Berharap, edukasi lingkungan seperti ini bisa menjadi kebiasaan baru di tengah masyarakat, khususnya di wilayah agraris seperti Tegalsari, yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani dan pedagang,” tutup dia. (arf)