JAVASATU.COM-GRESIK- Kreatif dan inovatif dari pelajar MI YKUI Maskumambang Dukun Gresik yang tergabung dalam club sains MI YKUI Maskumambang. Mereka menyulap Damar Kurung yang menjadi icon Kabupaten Gresik menjadi media alarm gempa bumi.
Menurut M Agil, pelajar kelas 6 sekolah setempat yang juga salah satu anggota club sains yang ikut mengkreasi karya inovasi ini mengatakan, ide awalnya berawal dari rasa prihatin kejadia gempa bumi di Cianjur Jawa Barat pada 21 November 2022.
“Awalnya kami ikut prihatin atas musibah gempa bumi yang baru saja terjadi di Cianjur yang memakan cukup banyak korban, mungkin banyak diantara masyarakat yang kurang siap saat terjadi gempa, kekurangsiapan dalam menghadapi gempa bumi bisa jadi karena tidak ada alarm. Akhirnya muncul ide, kami membuat alarm gempa dengan memanfaatkan media Damar Kurung agar masyarakat lebih siap menyelamatkan diri saat terjadi gempa dan meminimalkan jumlah korbannya” ungkapnya saat ditemui di sela-sela membuat karya inovasinya, Rabu (30/11/2022).
Sementraa itu, Guru Pembina, Kukuh Dwi Prasetyo menyampaikan, pembuatan karya inovasi ini cukup sederhana dan tidak memerlukan biaya tinggi. Hanya berbekal kayu bekas, baterai, kabel kecil, alarm, lem serta kertas yang sudah digambar sebelumnya. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat 1 karya inovasi ini pun terbilang cukup murah.
“Sekitar lima belas ribu saja, 1 karya alarm gempa Damar Kurung bisa diselesaikan” terang ustaz Kukuh Dwi Prasetyo, S.Si selaku guru pembina.
Saat ditemui awak media Metro TV beberapa hari lalu, sejumlah siswa club sains sedang sibuk menyelesaikan karya inovasinya. Nampak pula ustaz Kukuh selaku guru pembimbing sedang asyik mendampingi sembari sesekali memberikan arahan dan instruksi. Bertempat di laboratorium sains mereka konsen menyelesaikan karya inovasinya.
Ustaz Faris Hendro Setiawan, S.Pd.I, selaku Kepala Madrasah ikut bangga atas hasil karya inovasi para santrinya. Di hadapan awak media Metro TV menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya, turut bangga atas capaian karya inovasi dari peserta didiknya.
“Melalui wadah ekstra pengembangan club sains, anak-anak berinovasi. Menciptakan karya yang bisa memberikan kemanfaatan. Semoga karya sederhana ini terus dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi. Teruslah berinovasi dan tetaplah menjadi pribadi-pribadi santun dan berbudi pekerti.” Tegas ustaz Faris dengan wajah ceria tanda puas dan bahagia.
Perlu diketahui, club sains adalah salah satu ekstra pengembangan yang ada di MI YKUI Maskumambang. Selain bereksperimen dan belajar sains, mereka juga dituntut melahirkan produk karya. Pembinaannya rutin dilakukan setiap pekan dan dipandu ustaz Kukuh selaku guru sains yang juga alumni Unesa.
Well, ke depannya mau membuat karya inovasi apa lagi guys? Yuk, tunggu saja, kreasi inovasi selanjutnya dari mereka. Let’s wait and see! (*)