JAVASATU.COM-GRESIK- Meski dengan menahan lapar dan dahaga, pelaksanaan Pondok Ramadan bagi siswa-siswi SMP YPI Darussalam 1 berjalan dengan lancar penuh khidmat.

Bagaimana tidak, materi yang disampaikan tidak melulu sejarah tentang Islam. Lebih kepada materi yang sering dijumpai anak-anak di lingkungan sekitar yaitu tentang cara menyambut bulan Ramadan yang jarang diketahui banyak orang, ibadah spesial di dalam bulan Ramadan, kajian Fiqih tuntunan zakat fitrah, mengenal lebih dalam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar, Salat tarawih dan keutamaannya, kajian Fiqih mengurus jenazah, serta keistimewaan hari raya idul fitri dan praktik mengurus jenazah.
Materi itu semua, masih tetap dibuka dengan kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan siswa-siswi yaitu jemaah salat Duha. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu minggu dengan metode pesantren yaitu tiga hari untuk siswa putra dan tiga hari untuk siswa putri. Sejalan dengan apa yang menjadi branding SMP YPI Darussalam 1 Cerme yakni “Sekolah Berbasis Al Quran dan Pondok Pesantren’.
“Pondok Ramadan kali ini kami lebih menekankan pada tujuan untuk menambah dan memperbanyak pemahaman ibadah di bulan Ramadan sehingga bisa meningkatkan iman dan taqwa serta lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT,” terang Harianto selaku Kepala SMP YPI Darussalam 1 Cerme, Sabtu (15/4/2023).
Diuraikan, kegiatan dimulai hari Jumat (7/4/2023) sampai dengan Selasa (11/4/2023) diikuti siswa kelas 7 hingga kelas 9 putra berjumlah seratusan lebih.
Hari berikutnya Rabu (12/4/2023) sampai Jumat (14/4/2023) kelas 7 hingga kelas 9 putri berjumlah seratusan lebih juga.
“Dalam kegiatan ini yang paling menarik adalah praktik merawat jenazah. Apalagi yang menjadi narasumber dan ahli praktik di sini yaitu bapak modin salah satu desa sekitar. Dari mulai memandikan, mengafani, dan menyalati semua dilakukan dengan begitu lihai,” ungkap Harianto
“Dengan kegiatan pondok Ramadan ini nantinya para peserta didik diharapkan dapat menerapkannya di masyarakat. Sehingga tujuan kita untuk menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berbudi luhur, dan mengamalkan ajaran agama yang benar bisa dilestarikan oleh peserta didik dalam realitas kehidupan pribadi maupun di masyarakatnya bisa tercapai,” pungkas Harianto.
Dari praktik yang diberikan, terlihat anak-anak begitu antusias apalagi bagi anak yang belum pernah sekali melakukannya di lingkungan sekitar.
“Bapak Ibu guru pun menyimak dengan seksama. Kami berharap setelah mengikuti kegiatan ini khususnya merawat jenazah Bapak dan Ibu serta anak-anak mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Walaupun hukumnya fardlu kifayah untuk ilmu merawat jenazah. Saya yakin akan berguna di lingkungan masyarakat,” ujar Abdurrahman selaku Modin Desa Karangan Cerme, yang juga pengurus SMP YPI Darussalam 1 Cerme ini.

Sejalan dengan itu, salah satu orang tua siswa, Sartini mengaku begitu tersentuh dengan kegiatan yang dilakukan dalam pondok Ramadan SMP YPI Darussalam 1 Cereme.
“Cukup bahagia dan tersentuh melihat kegiatan pondok Ramadan nya karena dengan begini sudah pasti anak-anak akan mengetahui bagaimana cara dan proses dalam merawat jenazah,” ungkap Sartini wali murid kelas 9.
Di sisi lain salah satu siswa kelas 8, Irham yang sering mengikuti pemakaman dan belum pernah tahu proses memandikan akhirnya mengaku sudah paham.
“Alhamdulillah saya ikut kegiatan pondok Ramadan di sini. Sejak di SD pondok Ramadan saya hanya diajari teori-teori itupun tentang sejarah islam. Tetapi di sini saya bisa belajar langsung dan paham tentang materi yang ada hubungannya dengan keseharian. Karena menurut saya pribadi kegiatan seperti ini akan bermanfaat untuk saya kelak. Dengan begini saya kelak siap untuk memandikan orang tua saya jika waktunya sudah tiba,” ungkap Irham. (Bas/Arf)