JAVASATU.COM- Dinas Pendidikan Kabupaten Malang terus menggenjot penanganan anak tidak sekolah (ATS) yang jumlahnya cukup tinggi.

Sejak Agustus 2024, satuan tugas bertajuk (satuan bersama/ sapu bersih) “Saber ATS” resmi dibentuk untuk menyisir dan mengembalikan anak-anak ke bangku pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji, mengatakan program ini menjadi langkah konkret pemerintah daerah dalam menjamin hak pendidikan bagi seluruh anak, terutama dari keluarga kurang mampu.
“Melalui Saber ATS, ribuan anak yang sebelumnya tidak bersekolah kini sudah mendapatkan akses pendidikan formal,” kata Suwadji kepada wartawan, Senin (30/6/2025).
Hingga pertengahan 2025, tercatat lebih dari 3.000 anak telah berhasil ditangani dan kembali masuk sekolah. Meski belum sepenuhnya menyelesaikan persoalan ATS, Suwadji menyebut capaian itu sebagai hasil yang cukup signifikan.
“Upaya kami terus kami intensifkan. Kami ingin memastikan tidak ada anak usia sekolah yang terabaikan,” tegasnya.
Saber ATS tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Malang. Menariknya, masing-masing camat ditunjuk sebagai ketua satuan tugas di wilayahnya untuk memimpin pendataan dan penanganan secara menyeluruh.
“Pendekatannya kolaboratif lintas sektor, mulai dari identifikasi hingga solusi,” jelas Suwadji.
Ia juga merinci, ATS diklasifikasikan dalam tiga kategori: anak yang belum pernah sekolah, anak putus sekolah, dan anak yang tidak melanjutkan pendidikan.
Menurut dia, faktor penyebabnya pun beragam, mulai dari masalah ekonomi, minimnya motivasi orang tua dan siswa, hingga hambatan geografis dan sosial.
“Kami akan terus menurunkan angka ATS demi menciptakan akses pendidikan yang lebih merata di Kabupaten Malang,” (Agb/Nuh)