JAVASATU.COM-GRESIK- Di tengah geliat modernisasi pendidikan, Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Al Miftah Mojopuro Wetan, Bungah, Gresik, hadir dengan wajah berbeda. Tak hanya mengajarkan kitab kuning dan bahasa Arab, pondok ini justru memadukan ilmu agama, pendidikan formal, dan olahraga dalam satu tarikan nafas.

Buktinya, lewat SMP Modern Al Miftah, pondok ini kembali menggelar SPEMOTAH CUP II Futsal Tournament Tingkat Jawa Timur, sebuah turnamen olahraga tingkat SD/MI se-Gresik, Lamongan, dan Surabaya, yang berlangsung 14–19 April 2025. Turnamen ini menggandeng Mahira Indonesia sebagai sponsor utama sekaligus event organizer.
Turnamen futsal bukan sekadar kompetisi. Bagi Al Miftah, ini adalah panggung membangun karakter, yakkni disiplin, kerja sama, semangat juang yang kelak menjadi bekal para santri di dunia nyata.
“Santri jangan hanya hebat di kitab, tapi juga tangguh di lapangan. Kami ingin mencetak generasi seimbang: cerdas, sehat, dan berakhlak,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Modern Al Miftah, KH. Muhammad Zainuri Makruf, atau yang akrab disapa Gus Zen, Selasa (15/4/2025).
Menurutnya, SPEMOTAH CUP bukan sekadar ajang tahunan, tetapi bagian dari sistem pendidikan modern berbasis pesantren yang mengusung tiga kekuatan: Tahfidul Qur’an, Tafaqquh Fiddin, dan Ta’limul Lughoh (Tiga T).
“Pesantren harus adaptif. Hari ini, santri harus bisa bahasa Arab, Inggris, dan Mandarin. Di Al Miftah, kami punya sekolah formal dengan biaya terjangkau, tapi kualitas unggul. Dan tentu saja, wajib mondok,” ujar Gus Zen, yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh muda di MUI dan PCNU Gresik.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Modern Al Miftah, Ustaz Yusuf, mengungkapkan bahwa turnamen ini juga menjadi ajang silaturahmi antar lembaga pendidikan. Ia menyampaikan terima kasih kepada Mahira Indonesia yang telah menjadi mitra utama.
“Alhamdulillah, SPEMOTAH CUP II berjalan lancar. Terima kasih Om Cui dan tim Mahira. Semoga sinergi ini berlanjut untuk event pendidikan lainnya,” ucapnya.
Om Cui, owner Mahira Indonesia, menyambut baik semangat kolaboratif tersebut. Bahkan, ia menyelipkan sedikit promosi di sela wawancara, “Es Teh Mahira juga ikut meriahkan turnamen ini. Kami siap kerja sama dengan pesantren atau sekolah mana pun untuk event-event positif seperti ini.”
Lebih dari sekadar kompetisi, SPEMOTAH CUP menjadi cermin bagaimana pesantren hari ini mampu bersaing dan beradaptasi, menyatukan ruh keagamaan, semangat intelektual, dan kekuatan jasmani dalam satu ekosistem pendidikan yang utuh. (Bas/Saf)