JAVASATU.COM-GRESIK- Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang melakukan kerjasama dengan Yayasan Makam Maulana Malik Ibrahim di Kabupaten Gresik.

Kerjasama ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof Dr HM. Zainuddin MA dengan Ketua Yayasan Makam Maulana Malik Ibrahim Dr. Taufiq Harris M.Pd bertempat di Aula Maulana Malik Ibrahim di Kelurahan Gapuro Sukolilo Kecamatan/Kabupaten Gresik pada Selasa (3/1/2023).
Prof Dr HM. Zainuddin menuturkan, kerjasama ini sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni, Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian kepada Masyarakat.
“Selain itu, momen ini juga sebagai salah satu cara kami untuk terus meningkatkan tali silaturahmi,” tutur Prof Zainuddin saat diwawancarai media ini.

Menurut Prof Zainuddin, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan Makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
“Selama ini kerjasama kita bersifat informal, maka hari ini kerjasama ini kita formalkan dengan penandatanganan MoU,” terang Prof Zainuddin.
Prof Zainuddin menambahkan, nama waliyullah Maulana Malik Ibrahim itu sangat besar, maka dari itu pihaknya harus melakukan kerjasama.
“Kami juga kerjasama untuk melakukan penelitian serta hal lain seperti saat haul Syekh Maulana Malik Ibrahim. Kami harus berkhidmat kepada umat. Tentunya kerjasama ini nantinya bisa memberikan manfaat kepada semuanya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Makam Maulana Malik Ibrahim Dr. Taufiq Harris M.Pd menyambut dengan baik atas kerjasama ini. Bahkan pihaknya mengaku bangga dan mengucapkan terima kasih atas kunjungan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang beserta jajarannya.
“Tentunya kami dari pihak pengurus yayasan Makam Maulana Malik Ibrahim Gresik sangat bangga atas kerjasama di bidang pendidikan ini. Dan kerjasama yang luar biasa,” ungkap Dr Taufiq.
Ia menerangkan, Makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik ini merupakan destinasi wisata religi masuk dalam kategori Wisata minat khusus (Special Interest Tourism). Untuk itu, dengan adanya kerjasama ini diharapkan bisa membantu mengoptimalisasikan pengelolaan dan pemeliharaan wisata religi Makam Maulana Malik Ibrahim Ini.
“Menjaga dan merawat wisata religi dengan seorang tokoh besar Syekh Maulana Malik Ibrahim otomatis menjadi beban moral dan harus dirawat dengan sangat baik,” ucapnya.

Dr Taufiq Harris menambahkan, di Yayasan Maulana Malik Ibrahim ini ada beberapa program rutin yang dilaksanakan diantaranya santunan, pembagian beras 5 kg perbulan untuk warga sekitar 500 penerima total sekitar 2,5 ton beras, santunan untuk anak sekolah, kegiatan keagamaan. Itu dilakukan juga saat haul digelar setiap tahun.
“Semoga dengan adanya kerjasama ini ke depan kita bersama-sama saling membawa manfaat bagi masyarakat luas,” pungkasnya. (Bas/Nuh)