JAVASATU.COM-MALANG- Dari berbagai keragaman berpolitik, ada yang dirasa perlu diberikan pemahaman, salah satunya sikap apatis atau sikap acuh tak acuh, cuek, masa bodoh hingga hilangnya rasa peduli terhadap apa yang ada di sekitarnya.
Adalah Abdul Qodir salah satu kader terbaik dari PDI-P Kabupaten Malang yang ditugaskan partainya untuk memberikan wawasan kepada masyarakat agar terhindar dari sikap apatis tersebut.
Adeng begitu sapaan akrabnya membeberkan, jika masih ada masyarakat yang acuh tak acuh dalam politik dengan memutuskan untuk golput, hal ini berarti mereka enggan untuk ikut berpartisipasi dalam proses politik di Indonesia, padahal satu suara saja dapat menentukan nasib bangsa kedepannya.
“Harapan saya ke depan masyarakat tidak lagi apatis terhadap politik. Agar kita bisa maju bersama-sama, agar kemakmuran dirasakan oleh masyarakat, agar pembangunan bisa dinikmati masyarakat,” ujar Adeng beberapa hari lalu.
Ditemui usai menghadiri pagelaran kesenian bantengan ‘Gebyak Bantenge Bu Mega Metu Kandang’ sekaligus menyapa masyarakat di Dusun Baba’an, Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Adeng merasa, sudah menjadi kewajiban seorang politisi sekaligus tanggung jawab moral untuk memberikan edukasi tentang dunia politik kepada khalayak umum.
“Pendidikan politik adalah satu keniscayaan yang harus dilakukan oleh politisi. Sebagaimana yang diajarkan Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, kami selalu melaksanakannya,” tegasnya.
Adeng yang juga Caleg DPRD Kabupaten Malang nomor urut 1 Dapil 5 (Wagir, Dau, Karangploso, Pujon, Ngantang, Kasembon) dari PDI-P, dalam masa pencalekan ini merupakan kesempatan untuk selalu dekat dengan rakyat sekaligus memberikan pemahaman politik.
“Dan hari ini di Dusun Baba’an Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso. Kami akan selalu bersemangat untuk terus mengkampanyekan itu (hindari sikap apatis-red). Sehingga pada Pemilu 2024 nanti kami yakin bisa memenangkan pikiran rakyat,” tegasnya.
Lebih tegasnya lagi, pria enerjik yang selalu berpenampilan berambut gondrong ini mengajak masyarakat untuk turut serta memenangkan pasangan Capres-Cawapres, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
“Ayo, kita gotong royong memenangkan Ganjar Pranowo – Mahfud MD, Jangan Biarkan beliau berdua Berjuang sendiri, karena memenangkan Ganjar-Mahfud itu sama dengan memenangkan Rakyat Indonesia,” ungkapnya.
Terlepas dari itu, Adeng memiliki pandangan lain perihal kesenian bantengan. Bantengan, menurutnya, merupakan kesenian yang mempresentasikan kebersamaan, kerukunan, dan persatuan rakyat.
“Semangat bantengan, banteng adalah simbol dari kebersamaan, kerukunan, dan persatuan. Dan itu sudah terbukti malam ini, bahwa kita malam ini dipertemukan dalam satu ikatan cinta sehingga kita bisa bersama-sama menikmati, menyaksikan, pertunjukan kesenian bantengan,” pungkas Adeng. (Agb/Arf)