JAVASATU.COM-MALANG- Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Malang yang dijadwalkan pada 27 November 2024, bursa calon Wali Kota semakin ramai dengan munculnya tiga mantan Wali Kota. Tiga tokoh tersebut adalah Moch Anton, Sutiaji, dan Wahyu Hidayat.
Dosen Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Dr. Asep Nurjaman, M.Si., mengungkapkan bahwa ketiga kandidat tersebut memiliki elektabilitas yang signifikan. Namun, Anton dinilai memiliki elektabilitas tertinggi di antara mereka.
“Mantan Wali Kota Malang, Abah Anton (sapaan Moch Anton, red) memiliki elektabilitas tertinggi. Sutiaji berada di bawahnya, sementara Wahyu Hidayat berada di posisi ketiga. Masing-masing kandidat memiliki kekuatan dan kualitas yang berbeda, namun secara umum, kekuatan mereka seimbang,” ungkap Asep dalam keterangannya melalui WhatsApp pada Jumat (23/8/2024).
Asep menjelaskan bahwa ceruk pemilih masing-masing kandidat dapat terpecah antara Abah Anton dan Sutiaji, yang bisa menguntungkan Wahyu Hidayat.
“Jika tim sukses Abah Anton dan Sutiaji tidak dapat mengelola suara dengan baik, Wahyu Hidayat berpotensi menjadi kuda hitam dalam Pilkada ini,” jelasnya.
Dia juga menambahkan bahwa jika kedua kandidat utama, Abah Anton dan Sutiaji, mempersiapkan strategi yang kompetitif, Pilkada Kota Malang mungkin harus dilanjutkan ke putaran kedua.
“Abah Anton, Sutiaji, dan Wahyu Hidayat semuanya memiliki popularitas yang signifikan di masyarakat. Jika mereka bersaing ketat, Pilkada ini bisa berlangsung hingga dua putaran,” tegasnya.
Asep berharap agar masyarakat Kota Malang dapat lebih dewasa dalam berpolitik dan menilai kinerja para calon secara objektif.
“Pilkada ini sangat penting, dan setiap kandidat memiliki keunggulan masing-masing. Abah Anton kuat dalam lobi-lobi, Sutiaji dikenal low profile, sementara Wahyu Hidayat juga memiliki kelebihan tersendiri,” pungkasnya. (Dop/Saf)