Javasatu,Malang- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mengandalkan Inovasi Kependudukan dan Kesehatan Mari Bareng (Ketan Ireng) saat melakukan uji paparan yang dilakukan secara virtual dengan Kemendagri, Rabu (4/11/2020) malam.
Diketahui, Ketan Ireng merupakan program yang digagas Dispendukcapil yang berhubungan dengan kemudahan layanan Akte Kelahiran.
Pjs Bupati Malang Sjaichul Ghulam mengatakan, Inovasi Ketan Ireng tersebut adalah hasil kolaborasi antara Dispendukcapil dengan Dinkes serta RSUD milik Pemkab Malang ditambah beberapa RS Swasta di Kabupaten Malang.
Dalam paparannya di depan tim Asesor Kemendagri, Sjaichul Ghulam menjelaskan, diluncurkannya layanan Ketan Ireng tersebut didasarkan kepada kebutuhan masyarakat yang membutuhkan layanan akte kelahiran.
“Sebelumnya masyarakat masih enggan mengurus akte kelahiran karena berbagai alasan, diantaranya, letak kantor Dispendukcapil yang jauh, sedangkan wilayah Kabupaten Malang sangat luas dengan 33 kecamatan, 378 desa, 12 kelurahan dan jumlah penduduk mencapai sekitar 2,6 juta jiwa. Bagi kami ini menjadi masalah tersendiri” ungkap Sjaichul Ghulam. Rabu (4/11/2020).
Melihat kondisi tersebut, imbuh pengasuh Ponpes Hasbunallah Lawang tersebut, Pemkab Malang melalui Dispendukcapil membuat terobosan lewat Ketan Ireng dengan menggandeng beberapa steakholder tersebut, demi untuk memudahkan masyarakat yang membutuhkan layanan pencetakan akte kelahiran.
“Sehingga masyarakat yang rumahnya jauh dari Kantor Dispendukcapil gak perlu repot-repot mengurusnya, cukup dari Puskesmas maupun RS yang bekerjasama dengan Pemkab Malang, akte kelahiran langsung bisa tercetak” tegas Sjaichul Ghulam.
Usai memaparkan, kepada Javasatu.com Sjaichul Ghulam mengaku optimis mampu meraih award dari kemendagri tersebut.
“Doakan Award itu bisa kita raih” pungkas Sjaichul Ghulam. (Git/Arf)