Javasatu,Malang- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) memberikan tiga rekomendasi hasil penelitian kepada Pemkab Malang
Ketiga Rekomendasi tersebut diantaranya :
1. Pembentukan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) IPB didesa Arjowilangun kalipare untuk mengembangkan komoditas sapi potong dengan membuat usaha penggemukan sapi
2. Menginisiasi Sekolah Perikanan Rakyat IPB di Maguan Ngajum dengan usaha pembenihan ikan lele dan pembesaran ikan lele di desa Blayu Wajak.
3. Pembinaan, pendampingan dan fasilitasi pengembangan Koperasi Sentra Agribisnis Rakyat di kecamatan Dampit
Wakil Ketua LPPM IPB Prof. Dr. drh Agik Suprayogi, Msc, AIF mengatakan ketiga rekomendasi yang disampaikan ini adalah hasil dari penelitian yang dilakukan selama 3 tahun yang diharapkan mampu di aplikasikan Pemkab Malang untuk menentukan arah pembangunan kedepan melalui RPJMD Kabupaten Malang.
“Ketiganya adalah upaya untuk mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Malang, artinya pemberdayaan masyarakat melalui berbagai terobosan perlu dilakukan dengan membentuk usaha mandiri berbasis masyarakat,”kata Prof.Agik selasa (28/1/2020)
Pria asli Malang ini menyebut rekomendasi ini adalah bentuk bhakti yang diberikan civitas IPB kepada Pemkab Malang yang intens untuk bergerak membangun, meski hal ini juga bergantung kebijakan yang akan diambil bupati Malang untuk merespon dan mengimplementasikannya terhadap pembangunan di Kabupaten Malang.
“Kami sengaja mengangkat tema peternakan dan perikanan karena Kabupaten Malang ini merupakan salah satu daerah sentra terbesar dibidang peternakan dan perikanan, didukung kondisi wilayah dan potensi yang sangat mendukung,”tukas Prof Agik
Dunia peternakan lanjut Prof Agik tidak bisa dianggap tuntas hanya dengan mengandalkan peneliti saja, tapi juga keterlibatan masyarakat secara langsung untuk diterjemahkan di lapangan.
“Peternakan ini bukan hanya masalah tekait kandang, bibit sapi tapi juga perlu dipikirkan tentang saluran irigasi dan ketersdiaan lahan hutan untuk mengembangkannya, secara otomatis harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan didalamnya,”beber Prof. Agik .
Keterlibatan dunia akademis dalam pembangunan sebuah daerah menurut Profesor kelahiran Kota Malang ini sangat penting, karena bisa memberikan berbagai masukan pemikiran, penelitian yang nantinya akan membawa pengaruh besar terhadap pembangunan sebuah daerah.
Prof Agik berharap dengan ketiga rekomendasi yang dikemukakan pihaknya, mampu diterjemahkan Pemkab Malang dengan mengkaji arah kebijakan pembangunan kabupaten Malang kedepannya. (Git/Js)