Javasatu,Batu- Sejumlah pria hidung belang di Malang Raya tertipu promosi Prostitusi Online via aplikasi MiChat. Namun mereka yang tertipu ratusan ribu hingga jutaan rupiah ini enggan melaporkan kasus tersebut kepada polisi. Mereka merasa malu.
Seperti yang dialami salah satu tamu hotel di kawasan kota Batu berinisial AD, ia mengaku tertipu dengan salah satu wanita Penjaja Seks Komersial (PSK) di aplikasi MiChat menggunakan nama Zee, AD tertarik lantaran dalam menjaring konsumen untuk bertransaksi, dia menawarkan jasa ‘No ribet, yang serius saja, ok, open booking (BO) Rp 250 Ribu sekali kencan’.
Dan Zee juga telah menjanjikan menyediakan tempat transaksi dan eksekusi di sebuah homestay di desa Oro-oro ombo Kota Batu yang lokasinya dengan AD berjarak dalam 2 Kilometer.
Karena tanpa tambahan sewa villa dan hotel, akhirnya AD setujui melakukan pertemuan (COD) dengan Zee di sebuah Homestay, namun Zee ternyata tak tampak batang hidungnya, pemilik Hometay malah menyampaikan kepada AD jika villa dalam semalam tak terisi. Dan tidak ada orang,
Untuk menyakinkan, Zee lalu berkirim pesan supaya memfoto lokasi homestay dan beli makanan dan kue di Alfamart, selanjutnya Zee, meminta kepada AD untuk mendaftar kode access konfirmasi tamu di bukalapak Alfamart BL2116GQ25D91NV sebesar Rp 252 ribu.
“Mulanya saya ragu dengan mentransfer Rp 252 ribu. Namun atas saran penjaga toko, memang prosedurnya seperti itu, akhirnya saya bayar” kata AD kepada Javasatu.com.
Setelah melakukan pembayaran melalui aplikasi berkirim pesan, Zee meminta untuk di jemput, tapi tak lama kemudian Zee meminta untuk melakukan pembayaran booking deposit tamu Rp 327 ribu.
“Ini prosedurnya BO ladies seperti itu, ini pembayaran terakhir, habis itu kita meluncur sama mas” kata Zee kepada AD dalam pesan chatnya.
Zee menyebut uang Rp 327 ribu itu adalah uang jaminan yang akan dikembalikan setelah Ceck in. AD kemudian mentransfer uang ke alamat berbeda sebelumnya. Setelah mentransfer uang, bukannya langsung bertemu, namun Zee meminta kembali untuk melakukan pembayaran terakhir sebesar Rp 200 ribu. Bila tidak mentransfer uang Rp 200 ribu, maka uang akan hangus dan tidak mendapat apa-apa.
AD sudah kesal tidak mentransfer lagi karena ia sudah sadar bahwa dirinya ditipu oleh pelaku dengan modus Prostitusi online via MiChat.
Setelah AD tidak digubrisnya, Zee membalas chatting bahwa dirinya tidak ada niatan buat tipu-tipu, ini adalah Prostitusi online, jadi tamu wajib mengikuti prosedur BO ladies.
“Saya disini bukan open sendiri tapi disini ada agency ladies, jadi risiko tamu dijamin sama agency ladies, jadi sewaktu-waktu kita pas lagi main, ada pengrebekan dari pihak kepolisian atau aparat oknum kita mainnya bisa dijamin aman” janji Zee.
Kasus prostitusi Online Promo via MiChat yang dialami AD sudah disampaikan kepada aparat kepolisian, namun sifatnya bukan laporan resmi tapi hanya menyampaikan secara lisan.
Dari pertemuan dengan petugas kepolisian, bahwa kasus seperti ini, para lelaki juga sering menjadi korban, bahkan sampai mentransfer sebanyak empat kali, nilainya jutaan rupiah. Bisa juga pelakunya seorang laki-laki. Jaringan seperti ini, polisi akan mengejar pelaku
Pengalaman juga pernah dilakukan HR bukan nama sebenarnya, seorang warga kota Malang juga mengaku pernah tertipu kasus prostitusi online via Michat.
“Kalau saya pertemuan COD dengan orang tidak real sesuai foto itu biasa, tapi khan bertemu, dan bisa BO. Tetapi saya pernah sekali mentransfer dengan DP Rp 200 ribu, e ternyata dibujuki (dibohongi). Orangnya tidak ada” ujar HR. (Yon/Saf)