JAVASATU.COM-GRESIK- Ahmad Nailul Faroq, seorang staf khusus (stafsus) Ketua DPRD Gresik, H Much Abdul Qodir tergerak hatinya untuk memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Gresik. Niatnya itu diwujudkan melalui jalur politik menjadi Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) pada kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
Tekad bulat Nailul Faroq menjadi Bacaleg didukung mesin PKB Kabupaten Gresik. Melalui PKB dia akan bertarung di daerah pemilihan (Dapil) 1 yakni, Gresik – Kebomas.
Sekilas tentang Ahmad Nailul Faroq. Dia merupakan seorang intelektual yang aktif di sejumlah organisasi ternama di Indonesia. Ia juga sangat konsen menelurkan ide khusus dan mengurusi terkait dunia pendidikan.
Dia juga pernah menjadi kordinator advokasi dan investigasi Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Jakarta. Tak hanya itu, Nailul Faroq juga pernah aktif di Indonesia Corruption Watch (ICW).
“Agar apa yang saya inginkan bisa terealisasi, maka harus terjun langsung ke dalam dunia politik. Salah satunya dengan menjadi anggota legislatif, sebab di gedung parlemen itulah saya bisa tuangkan ide atau gagasan yang selama ini hanya sebagai wacana saja,” ungkapnya Nailul Faroq, Senin (27/2/2023).
Jika pada Pemilu 2024 Ahmad Nailul Faroq berkesempatan menjadi anggota DPRD Gresik, dirinya bertekad melakukan penataan sektor pendidikan di Kabupaten Gresik menjadi lebih baik.
“Karena jika pendidikan di suatu daerah itu bagus secara kualitas, tentu akan berimbas positif pada sektor lainnya,” ujar mantan kordinator advokasi dan investigasi JPPI Jakarta ini.
Menurut dia, untuk meningkatkan kualitas pendidikan ada beberapa variabel yang harus dilakukan pemerintah daerah. Yakni, sumber daya manusia (SDM) para pendidik (guru) harus yang mumpuni, sarana prasarana pendidikan yang mendukung dan memadahi sesuai dengan kebutuhan.
“Dan semua itu harus tepat sasaran dan sesuai kebutuhan,” ujar pria yang pernah aktif di ICW ini.
Gagasan yang disampaikan Cak Nailul, sapaan akrabnya, bukan tanpa alasan. Sebab di tahun 2017, dirinya pernah menjadi koordinator tim advokasi akselerasi akses pendidikan berkualitas di 4 kabupaten/kota yakni Malang, Tangsel, Bintan dan Maros.
Selain itu, tahun 2018 pernah berpartisipasi dalam riset bersama 13 negara dalam forum Right to Education Indeks (RTEI) soal indeks kualitas pendidikan di 13 negara.
“Dari pengalaman-pengalaman tersebut, yang ingin saya implementasikan ketika mendapat kesempatan sebagai wakil rakyat nantinya sebagai bentuk ikhtiar untuk turut serta meningkatkan kualitas pendidikan di Gresik,” pungkas Cak Nailul. (Bas/Arf)