JAVASATU.COM- Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali seseorang mengucapkan kata-kata kasar atau umpatan, salah satunya adalah “Ndasmu” yang dalam bahasa Jawa berarti “kepalamu.” Ucapan ini sering digunakan untuk bercanda, tetapi dalam beberapa konteks juga bisa menjadi bentuk penghinaan. Lalu, bagaimana Islam memandang hal ini?

Larangan Ucapan Kasar dalam Al-Qur’an
Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga lisan dan menghindari perkataan yang menyakitkan hati orang lain. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik. Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Al-Isra: 53)
Ayat ini menegaskan bahwa seorang Muslim harus berkata baik dan menghindari perkataan yang dapat memicu perselisihan. Mengumpat atau merendahkan orang lain, meskipun dengan niat bercanda, dapat menyinggung perasaan dan menimbulkan konflik.
Hadis tentang Menjaga Lisan
Dalam hadis, Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya menjaga ucapan:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini mengajarkan bahwa jika perkataan tidak membawa kebaikan, lebih baik diam. Ucapan seperti “Ndasmu” dapat menjadi bentuk penghinaan jika diucapkan dalam kondisi yang tidak tepat, sehingga bertentangan dengan ajaran Rasulullah SAW.
Hukum Mengumpat dalam Islam
Mengucapkan kata-kata kasar atau menghina orang lain termasuk dalam kategori perbuatan yang dilarang dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:
“Mencela seorang Muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekufuran.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis ini, dapat disimpulkan bahwa mencela atau mengumpat adalah perbuatan dosa dan termasuk tindakan fasik. Oleh karena itu, mengucapkan umpatan seperti “Ndasmu” dengan maksud merendahkan atau menyakiti orang lain sebaiknya dihindari.
Islam menekankan pentingnya menjaga lisan agar tidak menyakiti orang lain. Perkataan kasar seperti “Ndasmu” dapat menjadi dosa jika digunakan untuk menghina atau merendahkan orang lain. Sebagai seorang Muslim, lebih baik memilih kata-kata yang baik dan penuh hikmah, sebagaimana diajarkan dalam Al-Qur’an dan hadis. Jika sebuah ucapan berpotensi menyakiti perasaan orang lain, lebih baik diam dan menggantinya dengan perkataan yang lebih baik. (Saf)