Javasatu,Malang- Ratusan seniman dan budayawan di Kabupaten Malang yang tergabung dalam Solidaritas Pelaku Seni Budaya (SOLID) menggeruduk kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang yang berada di Jalan Panji, Kepanjen. Kamis (13/8/2020).

Informasi yang berhasil dihimpun, hal itu untuk mengadukan nasibnya yang selama kurang lebih 5 bulan tidak ada kejelasan ditengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Kendati para pelaku seni dan budaya mengaku sudah mematuhi anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan, tetapi, menurutnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dianggap tidak memberikan ruang dalam berkreasi. Baginya, kesenian selain hobi, juga dijadikan profesi untuk mata pencaharian.
Korlap aksi demo Ki Ardhi Purboantono dalam orasinya juga mengecam adanya intrik politik oknum politisi yang berusaha menjegal kebijakan Bupati Malang dalam pemulihan ekonomi, khususnya di dunia kesenian.
“Kami juga mendukung gebrakan bapak HM Sanusi sebagai sosok figur Bupati yang punya kepedulian terhadap nasib jutaan masyarakat Kabupaten Malang yang memberikan ruang bagi pelaku seni budaya khas Kabupaten Malang untuk berkreasi, karena disinilah tempat kami mencari nafkah. Kita mewakili aspirasi pekerja seni Malang Raya, Bapak Sanusi ini sudah berkomitmen mendukung kembalinya kegiatan seni, masyarakat Kabupaten Malang bukan hanya PNS, tapi pedagang kecil, pelaku seni adalah juga bagian dari masyarakat Kabupaten Malang yang harus diselamatkan,” tandas Ki Ardhi.

Menanggapi hal itu, menurut Ketua DPRD Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto, aksi ini merupakan bentuk rasa rindu para pelaku seni untuk berkreasi ditengah pandemi.
“Inikan dari tadi pagi ada kelompok pengelola sound sistem, elekton dan pelaku-pelaku seni. Ini adalah efek dari banyaknya pelaku-pelaku seni yang tidak berkesempatan mengkreasikan kelebihannya,” ungkap Didik.
Lebih lanjut Didik berjanji akan memfasilitasi melalui Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida).
“Karena pelaku seni tidak bisa bekerja tanpa keterlibatan masyarakat, dan keduanya tidak bisa berjalan tanpa izin dari pemerintah. Maka kita harus duduk bareng dan kami akan segera melakukan fasilitasi pada Muspida agar segera memberikan ruang bagi pekerja seni dan dapat bekerja kembali,” pungkas Didik usai menerima para pendemo. (Agb/Saf)