JAVASATU.COM-GRESIK- 11 seniman cilik sanggar Daun Jawa Timur (Jatim) berasal dari Gresik, Surabaya, Sidoarjo dan Depok kolaborasi dengan 3 seniman cilik komunitas Gores Warna Yogyakarta dalam bingkai ‘Arts Collaboration & Vision Zynergy (Cozy)’.
Kurator sanggar Daun, Arik S Wartono mengatakan, pameran kolaborasi ini untuk memberikan ruang saling mengenal antar seniman. Selain itu, juga untuk bertukar pengalaman dan gagasan.
“Pameran ini diharapkan juga agar anak-anak bisa mengembangkan soft skill intellectual humilty atau kerendahan hati, berlatih membuka hati dan berusaha memahami bahwa masing-masing selalu punya ruang untuk kekurangan bahkan kesalahan. Sehingga setiap anak akan tergerak untuk terus belajar dan memperbaiki diri,” terang Arik, Sabtu (7/10/2023) saat pembukaan pameran di Kopi Macan & Art Gallery, Bantul, Yogyakarta.
Arik menjelaskan, dalam pameran ini menampilkan 30 karya lukis diatas media kanvas berbagai ukuran. Ukuran terbesar 170×170 cm dan ukuran terkecil karya 4 panel kanvas ukuran 30×20 cn dan 1 karya seni instalasai outdoor.
“Sanggar Daun berdiri hampir 20 tahun dan telah mempersembahkan lebih dari 2.000 penghargaan internasional dari berbagai lembaga internasional dan aktif terlibat pameran seni rupa anak dan festival budaya di berbagai negara. Dan saat ini kami kolaborasi dan bersinergi dengan para pelaku seni di Yogyakarta, terutama seni rupa anak dan seniman muda dari berbagai komunitas,” ungkap Arik.
“Pameran ini digelar mulai tanggal 7 sampai 22 Oktober 2023 bertempat Kopi Macan & Art Gallery, Bantul, Yogyakarta. Buka pameran mulai pukul 14.00 Wib sampai 21.00 Wib,” imbuhnya menginfokan.
Di sisi lain, menurut Arik, sukses sangat ditentukan oleh faktor kemampuan saling bersinergi dan berkontribusi untuk mencapai tujuan.
“Perkembangan seni hari ini lebih merupakan alat bagi para seniman untuk menyampaikan gagasan, maka setiap seniman akan dituntut untuk menjadi komunikator yang baik, melalui karya-karyanya bahkan termasuk secara verbal,” ujarnya.
Lebih jauh, kata Arik, dunia seni tentu membutuhkan skill teknik yang baik, namun itu saja tidak cukup terutama dalam seni rupa kontemporer.
“Perlu kemampuan berpikir kritis, dan ini bisa dilatih melalui banyak berdiskusi sharing informasi, terus berupaya mendapatkan pemikiran atau sudut pandang baru yang lebih luas, selalu up to date isu-isu hangat yang sedang berkembang di sekitarnya,” lanjut Arik menegaskan.
Berikut belasan seniman cilik yang unjuk gigi.
- Aileen Nathania Pranatha (8 tahun), dari Gores Warna Jogja, menampilkan 1 karya lukis
- Anas Sangaji (15 tahun), Sanggar DAUN kota Depok, menampilkan 2 karya lukis
- Annisa Nismara (8 tahun), Sanggar DAUN Gresik, menampilkan 2 karya lukis
- Ariel Ramadhan (23 tahun), Sanggar DAUN Surabaya, menampilkan 4 karya lukis
- Azka Damara (11 tahun), Sanggar DAUN Surabaya, menampilkan 3 karya lukis
- Candice Jyotika Zue (5 tahun), Sanggar DAUN Sidoarjo, menampilkan 4 karya lukis
- Isabell Roses (12 tahun), Sanggar DAUN Gresik, menampilkan 3 karya lukis
- Kenzie Michaela Nugroho (11 tahun), dari Gores Warna Jogja, menampilkan 1 karya lukis
- Prisha Pamungkas (7 tahun), Sanggar DAUN Surabaya, menampilkan 3 karya lukis
- Raisha Riandra (11 tahun), Sanggar DAUN Surabaya, menampilkan 3 karya lukis
- Raiz Hakim (7 tahun), Sanggar DAUN Surabaya, menampilkan 1 karya seni instalasi out door berkolaborasi dengan Shafi Rahman
- Ricke Khrisna Wijaya (8 tahun), dari Gores Warna Jogja, menampilkan 1 karya lukis
- Runa Dhafira (11 tahun), Sanggar DAUN Surabaya, menampilkan 2 karya lukis
- Shafi Rahman (15 tahun), Sanggar DAUN Surabaya, menampilkan 1 karya lukis dan 1 karya seni instalasi out door berkolaborasi dengan Raiz Hakim.
(Bas/Saf)