JAVASATU.COM-BOJONEGORO- Industri kecil Menengah (IKM) Kabupaten Bojonegoro siap mengepakkan sayap di pangsa pasar internasional.
“Produk-produk asli Bojonegoro ini bisa mengibarkan sayap tak hanya di tingkat Provinsi Jawa Timur dan nasional. Namun juga mencapai ekspor ke luar negeri” ungkap Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Makanan Minuman dan Industri Kreatif (APMMIK) Kabupaten Bojonegoro, Sutikno saat menggelar pertemuan rutin bulanan di Warung Sambel Ale Kraaooz, Kecamatan Kapas, Senin (21/3/2022).
Harapan besar Sutikno bukan tanpa alasan, karena APMMIK sendiri telah berbadan hukum. Dan ini wadah yang tepat untuk memberdayakan anggota APMMIK.
“APMMIK telah berdiri sejak 2015 dan merupakan binaan dari Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan, Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Komunikasi dan Informatika, serta pihak lain yang telah menjadi support system berkembangnya pengusaha-pengusaha IKM di wilayah Bojonegoro” ungkapnya.
“Mewakili anggota mengucapkan terima kasih dalam membimbing dan membina sehingga APMMIK menjadi organisasi” imbuhnya.
Lebih jauh Sutikno menjelaskan, anggota APMMIK telah mencapai kurang lebih 200 anggota yang bergerak di industri makanan minuman, serta produk kerajinan. Produk-produknya pun dapat dijumpai di pasar modern.
Sementara dalam mempersiapkan ekspor produk, pemilik Warung Sambal Ale ini menuturkan ke depan, produk-produk IKM tidak hanya dilengkapi dengan PIRT saja. Namun bergerak ke arah BPOM.
“Sebab, untuk ke luar negeri, produk dengan ber-BPOM lebih terpercaya. Saat ini mulai kami rintis dan persiapkan. Ada tiga produk saya yang mendapat nominasi untuk ekspor pameran di Jerman tahun ini. Di antaranya Ratu Pisang, singkong krispi dan keripik bayam,” jelasnya.
Ke depan, Sutikno berharap semoga teman-teman IKM terus tumbuh hingga tembus ekspor internasional.
Sementara itu, Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Ahli Muda Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Siti Syamsiah mengatakan, ke depan akan koordinasi dengan Dinas Pertanian untuk kebutuhan bahan baku para pelaku IKM. Seperti singkong dan pisang. Agar rasa produk mamin yang diolah tetap terjaga kualitasnya dengan mendapatkan varietas terbaik.
“Untuk fasilitas merk, P-IRT hingga sertifikat halal selalu kita informasikan ke ketua organisasi atau ke grup-grup lainnya. Mohon untuk para anggota agar semakin aktif dalam memperoleh informasi,” pungkasnya. (Bam/Saf)