JAVASATU.COM-SURABAYA- Lilik Maulidah Sholichah, Mahasiswi Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang tergabung dalam CO.Ensis (Community Of Environment Sustainable) melakukan Penelitian Maret 2023 pada 4 industri kertas di sepanjang hilir Sungai Brantas yaitu, PT. Tjiwi Kimia, PT. Adiprima Suraprinta, PT. Dayasa Aria Prima, dan PT. Surabaya Mekabox. industri tersebut membuang limbah nya pada Kali Surabaya (Sungai Brantas).
“Titik outlet pengambilan sampel dilakukan langsung pada area pipa outlet limbah. Setelah melakukan pengamatan kontaminasi mikroplastik pada titik sebelum, outlet, dan sesudah pada 4 industri kertas di hilir Sungai Brantas mengandung mikroplastik yang berjenis fiber, filamen, dan fragmen,” ungkap Lilik Maulidah dalam keterangan tertulisnya pada Senin (10/4/2023).
Menurut dia, mikroplastik merupakan plastik yang telah terdegradasi oleh sinar ultraviolet dan berubah ukuran menjadi mikro < 5mm. Jenis mikroplastik fiber, filamen, dan fragmen yang terkontaminasi pada air limbah pabrik kertas berasal dari bahan baku yang digunakan dalam produksinya.
“Hasil penelitian ditemukan bahwa mikroplastik yang ditemukan rata-rata 3299 partikel/100 liter. Terbanyak dikeluarkan oleh PT Adiprima Suraprinta sebesar 3193 partikel/100 liter dan jumlah mikroplastik paling sedikit ditemukan pada PT. Dayasa Aria Prima sejumlah 523 partikel/100 liter,” beber Lilik Maulidah Sholichah.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa Mikroplastik jenis filamen ditemukan dengan jumlah tertinggi pada 49% atau 6475 partikel. Kemudian disusul oleh jenis fragmen sejumlah 27% atau 3591 partikel, dan mikroplastik jenis fiber dengan jumlah 24% atau 3132 partikel.
Bahan Baku Kertas Bekas
Diungkapkan Lilik Maulidah Sholichah, industri kertas di Jawa Timur menggunakan bahan baku kertas bekas. Sampah impor tersebut dikulak dari Amerika Serikat, Eropa, dan Australia. 40 persen dari sampah impor berjenis plastik dari hasil solasi, laminasi, dan bungkus makanan dan minuman instan. Industri kertas membutuhkan bahan baku sebesar 10,7 juta ton per tahun.
Aliran limbah, lanjut dia, dari pabrik kertas pada penelitian ini mengalir ke dua anak sungai Brantas yaitu Kali Surabaya dan Kali Porong. Limbah yang mengalir pada Kali Surabaya dari PT. Adiprima Suraprinta, PT. Surabaya Mekabox, dan PT. Dayasa Aria Prima. PT. Tjiwi Kimia mengalirkan limbahnya pada Kali Porong. Kualitas air pada Kali Surabaya menurun padahal air di sana digunakan sebagai water intake produksi air minum PDAM Surya Sembada Surabaya yang dialirkan pada 2,4 juta pelanggan di sekitar kawasan Kota Surabaya serta Kali Porong sebagai bahan baku air tambak penduduk dan nelayan pencari ikan.
“Kedua anak kali Sungai Brantas sama-sama mempunyai potensi untuk menunjang kehidupan manusia karena digunakan sebagai bahan baku air minum dan pengairan Tambak Udang dan bandeng, Ketidak pedulian industri kertas dengan membuang limbah terkontaminasi mikroplastik akan memberikan ancaman serius bagi kelestarian ekosistem sungai dan kesehatan pemanfaat air sungai untuk air minum, kontaminasi mikroplastik pada air sungai akan masuk kedalam tubuh dan mengganggu metabolisme dan sistem hormon tubuh manusia,” jelas Lilik Maulidah, Mahasiswi semester 6 yang tinggal Sepanjang Sidoarjo ini.
Dia menyebut, ada sejumlah dampak mikroplastik bagi manusia:
- Mikroplastik dapat mengikat senyawa berbahaya seperti logam berat, pestisida, detergen dan senyawa pengganggu hormon yang ada di dalam air sungai.
- Mikroplastik mengandung bahan kimia berbahaya phthalate dan bisphenol a zat tersebut dapat menganggu sistem hormon pada manusia.
- Mikroplastik dapat mengikat bakteri pathogen yang dapat menganggu sistem imun dan terjadinya infeksi pada tubuh.
- Mikroplastik dapat menumpuk dihati dan ginjal menyebabkan peradangan
Untuk itu pihaknya mendesak kepada Kementerian lingkungan hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)/Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk melakukan upaya-upaya pengendalian pencemaran di Sungai Brantas yang menjadi sungai Strategis nasional dengan:
- Melakukan pemantauan secara rutin dan tegas terhadap industri yang membuang limbah langsung pada aliran Sungai Brantas
- Membuat baku mutu mengenai mikroplastik sebagai bahan acuan kerja pada Industri dialiran Sungai Brantas
- Melakukan pemulihan sungai terhadap Sungai Brantas karena digunakan sebagai bahan baku air minum PDAM Surya Sembada Surabaya
“Berharap kepada industri Kertas untuk mengelola air limbah produksinya terlebih dahulu dan mempunyai Instalasi Pengelolaan Limbah industri yang terintegritas,” harap dia mengakhiri. (Sir/Arf)