JAVASATU.COM-MALANG- Hanya dalam kurun waktu 3 hari jumlah ternak yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Kabupaten Malang mengalami lonjakan hingga 3 kali lipat.
Dan itu terhitung pada Kamis (26/5/2022) masih menyerang 11 kecamatan dengan 509 ekor sapi yang terpapar PMK. Namun hari ini Senin (30/5/2022) sudah menyebar di 16 kecamatan dengan jumlah sapi yang terpapar sebanyak 1.696 ekor.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas (Plt Kadis) Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang Nurcahyo tidak menampik jika penularan itu mengalami kenaikan yang cukup drastis.
“Saat ini sudah mengalami peningkatan tidak kurang dari 1.696 ekor sapi terpapar dari 16 kecamatan yang ada di wilayah kabupaten Malang. Tapi saya tidak hafal kecamatan mana saja, yang jelas itu paling banyak di Kecamatan Ngantang,” ujar, Nurcahyo, Senin (30/5/2022).
Nurcahyo menjelaskan, dari Jumlah 1.696 ekor sapi terbanyak di Kecamatan Ngantang itu ada Sekitar 1.065 ekor sapi yang terserang PMK dari total populasi sapi di wilayah tersebut yang mencapai 18.500 ekor.
“Di Ngantang itu ada sekitar 1.065 ekor sapi yang terserang PMK, tapi belum ada laporan hewan ternak yang mati. Jadi sementara ini kita terus upayakan penyemprotan disinfektan, dan pemberian antibiotik dan vitamin pada sapi itu,” tegasnya.
Sebagai informasi, wilayah Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah yang menjadi sentra peternakan sapi.
Tercatat, ada sebanyak 243.000 ekor sapi potong dan sebanyak 86.000 sapi perah yang tersebar di 33 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Malang. (Agb/Saf)