JAVASATU.COM-GRESIK- Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengajak perusahaan-perusahaan baik milik pemerintah maupun swasta yang ada di Gresik untuk berpartisipasi terhadap lingkungan sekitar, termasuk dalam hal fasilitasi kesehatan masyarakat. Terlebih perusahaan milik pemerintah yang bernaung dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Sesuai mandat konstitusi, semua warga negara punya hak untuk mendapatkan akses kesehatan, termasuk fasilitas-fasilitas lain. Nah, negara harus bertanggungjawab. BRI sebagai salah satu wajah negara, selain memiliki fungsi ekonomi, juga harus membantu pemerintah dalam hal-hal lain seperti fasilitasi kesehatan masyarakat,” ujar Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid saat penyerahan mobil ambulance untuk Klinik Mabarrot Hasyimiyah MWC NU Manyar, Gresik, Jawa Timur, Selasa (21/3/2023).
Mobil ambulance tersebut merupakan bentuk tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) BRI yang diberikan kepada Klinik Mabarrot Hasyimiyah MWC NU Manyar sebagai wujud aspirasi yang diperjuangkan oleh Gus Jazil sebagai anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur X, Gresik-Lamongan.
Dikatakan Gus Jazil, NU selalu memiliki semangat untuk membangun berbagai sarana sosial kemasyarakatan seperti lembaga pendidikan maupun kesehatan. Semangat membangun tersebut, menurut Gus Jazil, harus didukung oleh semua kalangan. Sebab, NU tidak bisa berjalan sendiri untuk mewujudkan berbagai program yang dicanangkan.
“Kehadiran perusahaan seperti BRI bisa meringankan iuran warga NU. Bantuan ini bisa memberikan keberkahan buat BRI maupun NU serta warga Manyar dan sekitarnya,” urainya.
Gus Jazil juga mengajak semua pihak untuk mendukung mimpi Klinik Mabbarot Hasyimiyah Manyar sebagai rumah sakit (RS). Selain itu, saat ini PCNU Gresik juga mencanangkan pembangunan RS di wilayah Cerme.
“Ini perlu juga disiapkan sumber dsya manusianya (SDM). Sebab nggak bisa rumah sakit berdiri kalau nggak ada dokternya. Kita ini sangat kekurangan dokter, terutama dokter spesialis,” katanya.
Karena itu, Gus Jazil menyarankan agar NU Gresik bekerjasama dengan wali murid yang memiliki anak berprestasi untuk menyiapkan program pembibitan dokter.
“Anak yang punya kecerdasan tapi nggak punya biaya dibantu karena biaya aekolah kedokteran itu tinggi. Jadi jangan sampai kita membangun klinik atau rumah sakut tapi dokternya nggak ada,” katanya.
Pendiri Pondok Pesantren Sunanul Muhtadin, Sidayu, Gresik ini mengatakan bahwa layanan kesehatan merupakan fasilitas yang sangat dibutuhkan masyarakat dan masuk dalam salah satu dari lima maqashid al-syari’ah, yakni agama (al-din), jiwa (al-nafs), akal (al-‘aql), harta (al-mal), dan keturunan (al-nasl).
“Kesehatan menjadi hak dasar manusia, selain hak untuk menjalankan agama, menjaga akal, menjaga harta dan keturunan. Salah satu fungsi dari mendirikan mabarrot, klinik atau rumah sakit adalah menjaga agar warga NU di Gresik ini sehat jasmaninya. Jadi NU selain menjaga rohani, juga jasmaninya,” kata Ketua Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ) Jakarta ini.
Pemberian mobil ambulans ini, kata Gus Jazil, sebagai wujud partisipasi perusahaan di Gresik dalam mendukung kesehatan warga.
“Di Kecamatan Manyar ini banyak sekali perusahaan. Bahkan sekarang ada JIIPE, smelter emas pun ada. Ayo semua perusahaan di Gresik untuk ikut membantu kesehatan warga sebab keberadaan perusahaan pasti memberikan pengaruh terhadap kesehatan lingkungan,” tuturnya.
Hadir dalam penyerahan mobil ambulans tersebut Ketua Fraksi PKB DPRD Gresik Sahrul Munir, Ketua Tanfidziyah MWC NU Manyar Ustaz Ainul Maarif, Syuriah MWC NU Manyar Gus Suhaili Idris, Direktur Klinik Mabarrot Hasyimiyah dr Atabik, dan perwakilan BRI Bu Ayik. (*)