JAVASATU.COM-BATU- Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Malang Raya langsung bergerak mendatangi Pemerintah Kota (Pemkot) Batu untuk menemukan titik terang dengan cara audiensi, Selasa (27/9/2022).
Dalam rilis IJTI Korda Malang Raya menerangkan, audiensi itu untuk mendapatkan kebenaran atas kejadian yang dialami salah satu jurnalis Metro TV, Sam Legowo, saat melakukan kerja jurnalistik di acara Batu Internasional Orchid Show 2022 pada Minggu (25/9/2022) malam yang diselenggarakan di Balai Kota Batu Among Tani.
Kronologi Insiden
Pada acara yang juga dihadiri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar tersebut, Sam Legowo, yang juga anggota IJTI Korda Malang Raya mengaku mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan saat melakukan peliputan dalam acara tersebut.
Dibeberkan Sam Legowo, insiden berawal usai Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar yang kala itu didampingi Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko meninjau lokasi pameran tanaman anggrek. Sam Legowo mengaku diminta mewawancarai istri dari Abdul Halim Iskandar, dan asosiasi anggrek Jawa Timur.
Namun usai melakukan proses wawancara, diungkapkan Legowo, ada dua orang yang diduga petugas protokoler acara mendatangi dan mengusirnya sambil melakukan perbuatan yang tidak patut.
“Tiba-tiba seusai saya wawancara pak menteri, di depan kerumunan para rombongan kadis luar daerah, baju dan baju saya ditarik oleh dua orang protokoler, untuk tidak meliput. Tidak hanya itu, saya pun sempat dirangkul leher saya secara keras seperti maling dan di seret untuk keluar,” ujarnya.
Ditambah lagi, munculnya beberapa pemberitaan terkait dugaan tindakan tidak menyenangkan, serta upaya menghalang-halangi Liputan, hingga pelarangan peliputan terhadap Jurnalis Metro TV di Kota Batu, yang juga Anggota IJTI Korda Malang Raya ini.
Proses Audiensi
Adanya insiden itu, IJTI Korda Malang Raya melalui ketua Moh Tiawan beserta pengurusnya, pada Senin (26/9/2022) langsung bergerak mengumpulkan keterangan dari Sam Legowo sebelum melakukan audiensi dengan Pemkot Batu.
Kemudian Ketua IJTI Korda Malang Raya beserta pengurusnya melakukan audiensi dan pendampingan untuk klarifikasi langsung ke Pemkot Batu, Selasa (27/9/2022) siang bertempat di Balai Kota Among Tani Kota Batu.
Pihak Pemkot Batu yang hadir dalam audiensi, Kepala Dinas Kominfo Kota Batu, Onny Ardianto, Kabag Prokopim Tavip, Sekretaris Dinas Pertanian Harijadi Agung, Kasubag Protokol Yuwono, Kabid Informasi dan Kebijakan Publik Ferly.
Dalam audiensi, Ketua IJTI Korda Malang Raya, Moh Tiawan menegaskan bahwa cover both side terkait kejadian tersebut, menjadi tujuan utama dalam pertemuan. Sehingga ditemukannya titik terang dalam langkah penyelesaian.
“Kedatangan IJTI ini guna mencari titik terang atas insiden dugaan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oknum protokoler terhadap salah satu anggota kami, agar IJTI tepat dalam ambil keputusan. Jadi tidak semata-mata hanya mendengar pada satu sisi saja,” ujar Tiawan dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu, Kadiskominfo Kota Batu Onny Ardianto menegaskan, pihaknya tidak melakukan pelarangan liputan di acara Orchids Show 2022.
“Namun memang kami menyadari, bila ada kunjungan dari Provinsi atau Pemerintah Pusat atau Kementerian, maka protokoler akan diambil alih wewenangnya oleh mereka. Sehingga inilah yang mungkin menjadi kendala sehingga kejadian itupun terjadi,” ungkapnya.
Sementara, masih di forum audiensi, diungkapkan Kasubag Protokol Yuwono saat audiensi, kejadiannya adalah “Mas Legowo sudah kami beri prioritas untuk meliput di acara itu. Jadi kami (protokoler) tidak mengusir keluar bahkan melarang. Tetapi kami hanya membisiki, mohon maaf mas wawancaranya bisa nanti saja, karena sudah disediakan door stop untuk wawancara. Kami tidak miting”.
Meski demikian, dengan adanya audiensi tersebut Yuwono menerima dengan lapang dada atas kesalahpahaman yang terjadi.
“Saya meminta maaf jika apa yang kami lakukan dalam bertugas ada salah. Kami semata hanya melaksanakan tugas” ungkapnya.
Sam Legowo: Saya Legowo Diatas Legowo
Usai mendengarkan seluruh penjelasan dari kedua belah pihak dalam audiensi, Sam Legowo mengaku puas mengambil jalan damai, atas kesalahpahaman yang terjadi antara dirinya dan sejumlah protokoler yang saat itu ada di lokasi acara.
“Saya secara pribadi legowo diatas legowo, dengan adanya audiensi ini. Harapannya ke depan ada koordinasi dan komunikasi yang baik dalam setiap peliputan yang ada di ranah Pemerintahan Kota Batu. Saya atas nama pribadi juga meminta maaf atas kesslahpahaman ini,” ungkapnya.
Hasil audiensi, kedua belah pihak mengakhiri kesalahpahaman dengan saling memaafkan.
Rekomendasi IJTI Korda Malang Raya kepada Pemkot Batu
- Selain itu, IJTI Korda Malang Raya juga menyampaikan beberapa poin rekomendasi kepada Pemkot Batu, yakni:
- Pihak Pemkot Batu lebih selektif dalam menerima jurnalis yang melakukan peliputan di lingkungan Pemkot Batu.
- Menghargai kerja jurnalistik dengan penyampaian kalimat maupun perbuatan yang santun, ketika ada informasi batasan peliputan.
- Memberikan masukan pada Pemkot Batu untuk mengganti kebijakan TV atau Foto Pool dengan membolehkan jurnalis melakukan peliputan langsung.
- Meminta kepada setiap jurnalis melakukan peliputan dengan menghargai atau menghormati prosedur yang ditetapkan pihak pemkot Batu tanpa mengurangi kebutuhan kerja jurnalis.
“Selain mediasi yang berakhir damai, 4 poin rekomendasi IJTI Korda Malang Raya itu juga direspon baik oleh pihak Pemkot Batu sebagai bentuk evaluasi kedepannya dalam menunjang kerja kerja jurnalis yang dilakukan awak media” tulis diakhir berita pada laman resmi IJTIMalang.com. (Yon/Saf)