JAVASATU.COM-PASURUAN- Kapiten Pasuruan Getas Juara (Kopi Asli Kabupaten Pasuruan Sebagai Penggerak Ekonomi Petani Kopi Pasuruan Menuju Citarasa Internasional) masuk Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD tahun 2022.
Terpilihnya inovasi ini bukan tanpa sebab. Mengingat Kapiten Pasuruan menjadi ikon produk pertanian di Kabupaten Pasuruan yang terus dipromosikan ke mana-mana.
Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron (Gus Mujib) mengatakan, potensi kopi di Kabupaten Pasuruan sangat besar. Sebut saja Luas areal tanam kopi yang mencapai 5.351,97 hektar bisa menghasilkan 712,81 Kg/Ha dengan produksi 1.388,34 ton ose.
Ribuan ton kopi yang dihasilkan tersebut berasal dari 8 kecamatan, yakni Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Lumbang, Pasrepan, Purwosari, Prigen, dan Tosari.
Dengan besarnya potensi tersebut, Pemkab Pasuruan terus melakukan berbagai upaya dan program, seperti safari, branding, touring, dan social media and moca (mobil and cafe)
“Pak Bupati dan saya juga ikut melakukan 4 hal penting, mulai dari safari, branding, touring sampai sosial media dan promosi melalui mobil dan cafe” tuturnya Rabu (6/7/2022).
Gus Mujib menjelaskan, untuk program safari lebih ditekankan pada upaya meningkatkan pengetahuan petani tentang budidaya dan pengolahan pasca panen kopi melalui sosialisasi, pelatihan dan bantuan sarana prasarana.
Perihal branding, Pemkab Pasuruan telah mencatatkan hak merk Kapiten Pasuruan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan sertifikat Nomor IDM000611740 tertanggal 28 Desember 2016. Selain itu, Kapiten Pasuruan juga telah memiliki Sertifikat Indikasi Geografis Kopi Robusta Pasuruan yang diterbitkan oleh Kementerian Hukum dan HAM sebagai identitas spesifik lokasi dengan nomor pendaftaran IDG000000084 Tahun 2018.
Untuk program touring, Fasilitasi promosi dan pemasaran produk Kapiten Pasuruan intens dilakukan. Yakni dengan mengikuti kegiatan pameran di tingkat regional dan nasional.
Selain itu, Pemerintah daerah juga menggandeng pemilik kafe di wilayah Kabupaten Pasuruan untuk menjual produk Kapiten dan melibatkan eksportir untuk mulai ekspansi ke pasar internasional.
“Dan terakhir, kita punya mobil Kapiten yang berkeliing di setiap kegiatan yang mengundang banyak tamu, serta Cafe Kapiten yang sudah terbangun di beberapa wilayah di Kabupaten Pasuruan,” jelasnya.
Di akhir paparannya, Gus Mujib menegaskan bahwa Inovasi Kapiten Pasuruan Getas Juara memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Pasuruan. Khususnya pada 129 kelompok tani kopi dengan jumlah anggota 4.397 orang.
Tak berhenti sampai di situ, kini, luas areal tanaman kopi semakin meningkat dari 4.400,20 Ha menjadi 5.351,97 Ha; meningkatnya produksi kopi dari 1.176,70 Ton menjadi 1.388,34 Ton dan meningkatnya harga jual kopi.
“Sekarang untuk kopi robusta harganya naik menjadi Rp 30 ribu, sedangkan arabica lebih mahal, yakni Rp 45 ribu. Dan rata-rata penghasilan perkelompok tani meningkat dari tahun 2014 sebesar Rp
262.968.483,77 menjadi Rp. 387.399.310,59 pada tahun 2021,” ungkapnya. (Arf/Saf)