JAVASATU.COM-BATU- Kesemek tanpa bedak asal Kota Batu, Jawa Timur, menjadi sorotan utama masyarakat di Indonesia dan sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia, dan Taiwan. Kesemek dari daerah ini menawarkan keunikan yang tak biasa, berbeda dari kesemek konvensional dengan ukuran lebih besar, kilauanmempesona, dan rasa memikat.
Suparman, seorang petani dari Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, berhasil menciptakan gebrakan dengan kesemek tanpa bedak yang sukses menembus pasar lokal dan internasional. Inovasinya tersebut memikat hati konsumen, memperoleh pujian atas rasa istimewa dan penampilan mengagumkan dari buah kesemek mereka.
“Kesemek asli dari Kota Batu memiliki daya tarik tersendiri. Biasanya kesemek identik dengan bedak putih, tetapi kami menghadirkan kesemek glowing tanpa bedak putih yang diapresiasi oleh banyak orang karena rasa uniknya,” ungkap Suparman saat ditemui Javasatu.com di rumahnya, Jumat (14/6/2024).
Kesemek glowing asal Kota Batu tak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal, tetapi juga mendapat sambutan hangat di kancah internasional. Keistimewaan buah ini telah mengukuhkan posisinya sebagai primadona baru yang memikat selera pasar.
Harijadi, Sekretaris Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu mengatakan, kesemek bukan lagi sekadar buah biasa, melainkan sebuah produk unggulan yang mampu bersaing di ranah global. Keajaiban buah-buahan dari bumi Nusantara kembali membuktikan potensinya dalam memikat dunia.
Dampak positif dari popularitas kesemek glowing ini juga turut dirasakan oleh perekonomian lokal. Menarik minat wisatawan dan pengunjung dari berbagai penjuru, buah kesemek telah menjadi daya tarik baru yang memperkaya daya jual dan daya tarik pariwisata di Kota Batu.
Ia juga menyebutnya, keberhasilan petani setempat merevolusi citra kesemek tradisional menjadi produk yang memikat dunia turut mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah.
“Tak terasa, kesemek glowing asal Kota Batu telah mengubah panorama buah lokal kita. Kini, buah kesemek menjadi simbol keberhasilan petani lokal dalam mewujudkan produk unggulan yang diterima luas oleh masyarakat dunia,” tambahnya.
Ia menyampaikan bahwa upaya pembinaan yang dilakukan selama bertahun-tahun akhirnya membuahkan hasil pada tahun 2019. Para petani di Kota Batu berhasil menghasilkan kesemek junggo, yang oleh Kementerian Pertanian disebut sebagai kesemek glowing. Buah kesemek glowing ini kini menjadi ciri khas kota Batu sebagai salah satu penghasil buah kesemek berkualitas tinggi.
Pencapaian petani dalam menghasilkan kesemek glowing bukan hanya merupakan prestasi individu, tetapi juga mencerminkan kolaborasi yang erat antara petani, Dinas Pertanian, dan Kementerian Pertanian. Upaya pembinaan dan pendampingan yang dilakukan selama ini telah membantu meningkatkan kualitas dan nilai tambah dari buah kesemek produksi kota Batu.
“Dengan semakin dikenalnya kesemek glowing sebagai ciri khas kota Batu, kami berharap dapat memberikan dorongan positif bagi pengembangan sektor pertanian dan pariwisata di kota batu,” kata dia.
Sebagai bagian dari upaya promosi dan pemasaran, penting bagi dinas pertanian untuk terus mendukung promosi kesemek glowing sebagai produk unggulan kota Batu.
“Kolaborasi antara pemerintah, petani, dan pelaku industri juga perlu ditingkatkan guna memperluas pasar dan meningkatkan nilai ekonomi dari kesemek glowing,” jelasnya. (Yon/Arf)