JAVASATU.COM-GRESIK- Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Gresik dari Fraksi Nasdem Muhammad Nasir diduga terlibat dalam persoalan kasus video konten pernikahan manusia dengan seekor kambing di wilayah Kecamatan Benjeng.

Diketahui, dalam konten video tersebut telah terjadi pernikahan seorang lelaki bernama Saiful Arif (44) warga Desa Kelampok Kecamatan Benjeng dengan seekor kambing betina yang juga diduga difasilitasi Nurhudi anggota DPRD Gresik dari Fraksi Nasdem.
Terhimpun, konten video dugaan penistaan agama itu terjadi pada Minggu (5/6/2022) yang berlokasi di Pesanggrahan Keramat ‘Ki Ageng’ Desa Jogodalu Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik.
Pimpinan DPRD Gresik Ambil Alih Badan Kehormatan
Menanggapi persoalan itu, Pimpinan DPRD Gresik mengambil sikap tegas yakni ambil alih urusan BK di gedung wakil rakyat dengan alasan Ketua BK Muhammad Nasir terlibat dalam persoalan yang menjadi atensi warga Gresik untuk diproses secara hukum tersebut.
“Kasus ini menjadi atensi masyarakat Gresik, sehingga kami akan mengambil alih agar tidak terjadi konflik kepentingan karena ketua BK diduga terlibat dalam kasus ini. Nanti akan di Pimpin oleh Pak Mujid Ridwan Wakil Ketua yang membidangi BK,” kata Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir saat menerima aksi aliansi Warga Cerdas (WC) yang dipimpin oleh Abdullah Syafii diruang rapat DPRD Gresik, Rabu (8/6/2022).
Ditegaskan Qodir, pihaknya akan melakukan proses sidang kasus ini secara terbuka dan transparan. Karena kasus ini dianggap sebagai kasus yang bisa merusak citra masyarakat Gresik dan sekaligus merusak nama dan citra wakil rakyat.
“Tentu kita sebagai wakil rakyat juga ikut malu karena ada anggota DPRD yang terlibat dalam kasus ini. Tetapi apapun yang saat ini ramai di tengah tengah masyarakat kami harus tetap menunggu hasil dari proses penegakan kode etik yang kami miliki. Kami harus tetap mengatakan bahwa masih dalam level dugaan,” tuturnya.
Ditambahkan Ahmad Nurhamim, Wakil Ketua DPRD Gresik, mengungkapkan kehadiran aliansi WC adalah bentuk dukungan kelompok masyarakat untuk mengusut kasus ini sesuai kode etik anggota DPRD Gresik.
“Ini adalah bentuk dukungan untuk kami tindaklanjuti sesuai dengan yang disampaikan pak Ketua DPR karena kasus ini sudah meresahkan,” imbuhnya.
Dikatakannya, pihak pimpinan DPR akan serius menangani kasus yang diduga memenuhi unsur penistaan agama ini hingga menghasilkan rekomendasi yang netral dan bisa dijadikan landasan hukum agar marwah DPRD yang merupakan mewakili aspirasi masyarakat menjadi pulih kembali.
“Kita akan memproses dan semoga menghasilkan rekomendasi yang netral untuk menjawab keresahan masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Gresik, Mujid Ridwan yang bakal memimpin proses pengungkapan kasus ini meminta seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi memberikan bukti bukti berupa video maupun berita untuk dijadikan bahan sidang kode etik.
“Kami meminta masyarakat andil dan
memberikan bukti bukti sebagai bahan kami untuk mengungkap kasus ini. Kami akan terbuka dan transparan agar kasus ini menjadi terang benderang” ujarnya.
Aliansi WC: Ini Preseden Buruk bagi Wakil Rakyat
Sementara itu, Pimpinan Aliansi Warga Cerdas (WC) Abdullah Syafii menganggap bahwa kasus ini adalah preseden terburuk sepanjang sejarah di Gresik Jawa Timur bahkan Indonesia.
Sebab itu, pihaknya melakukan aksi demo untuk memberikan pesan moral kepada para wakil rakyat agar menjaga moral dan prilakunya di tengah tengah masyarakat.
“Ini preseden buruk. Sebab perkawinan manusia dengan hewan ini ada berlangsung dan terjadi karena di inisiasi oleh oknum wakil rakyat. Yang nota bene nya salah satunya adalah ketua Badan Kehormatan. Jika mereka mengatakan konten adalah alibi karena publik marah. Kemudian meminta maaf adalah bentuk pengakuan mereka bersalah. Bagi kami ini bukan konten bukti buktinya jelas. Maka kami meminta agar diproses sampai ke pidana dan dilakukan proses PAW agar marwah wakil rakyat kembali bersih,” tegas mantan anggota DPR itu. (Bas/Saf)