JAVASATU.COM-NGANJUK- Sebuah upaya dari forum penulis Nganjuk yang di dalamnya diisi para guru merambah dalam peta sastra perkumpulan penulis Indonesia Satupena Jawa Timur. Buktinya dengan meluncurkan buku Antologi ‘Ngidam Puisi’.
Melalui keterangan tertulisnya, Koordinator Penulis Satupena Jawa Timur, Drs. Akaha Taufan Aminudin menyampaikan, peluncuran buku Antologi ‘Ngidam Puisi’ akan dilaksanakan pada Sabtu (13/5/2023) mulai pukul 09.00 WIB di Gedung Pramuka Kabupaten Nganjuk.
“Kami selaku koordinator Satupena Jawa Timur sangat senang dan gembira atas kerjasama yang baik dan saling memberikan informasi yang menarik ini,” ungkap Akaha, Kamis (11/5/2023).
Buku antologi ‘Ngidam Puisi’ lanjut Akaha, dilengkapi profil penulis secara lengkap dan konkrit. Dalam rangka penyair Nganjuk bergerak bangkit.
“Berharap segera lahir para penyair dengan Antologi Puisi Tunggalnya dari para penyair Ngidam Puisi,” pungkas Akaha.
Sementara itu, dalam sambutan Kepala Dinas Pendidikan Nganjuk Dr. Sopingi AP,. MM dalam buku yang didesain cover dan penata isi oleh Tim MNC Publishing Cetakan I, 7 Februari 2023 itu dituliskan, Antologi Ngidam Puisi ini merupakan mimpi dari para guru Sekolah Dasar Negeri Kabupaten Nganjuk yang sudah lama terpendam.
“Semua ini berawal dari kegelisahan pelaku pendidik dan para guru akan rendahnya literasi siswa–siswi khususnya sekolah Dasar. Untuk itulah tindak lanjut dari Bimtek Literasi yang diselenggarakan Dinas Dikpora Kabupaten Nganjuk pada tanggal 26 sampai 29 Oktober 2021 di Sekolah Dasar 3 Payaman Nganjuk para guru
yang berjumlah 51 orang berniat menerbitkan buku Antologi Ngidam Puisi ini,” terang Sopingi.
Sebagai kepala dinas di bidang pendidikan, Sopingi mengaku berkewajiban untuk terus memotivasi dan memfasilitasi bagi para pendidik dalam melakukan terobosan-terobosan di bidang
pendidikan.
“Hal yang dimaksud tentu saja kreatifitas, inovasi, dan strategi pembelajaran yang dibutuhkan oleh lingkungan sosial anak-anak didik kita. Salah satunya yang tertuang dalam antologi puisi dan cerpen karya guru-guru hebat di kabupaten kami,” ungkapnya.
Menurut dia, Guru merupakan sosok yang berada di lini paling depan dalam menyiapkan strategi yang mendukung kemampuan siswanya.
“Buku ini mewakili karya emas para guru hebat yang visioner dan berdedikasi tinggi dalam tugas, tanggung jawab terhadap kecerdasan dan akhlak/karakter seorang siswa, berilmu dan berpengetahuan serta berkarakter,” ucapnya.
Sopingi berharap, karya ini menjadi pemicu semangat para guru untuk terus mengembangkan literasinya sehingga ke depan semakin kuat. Dengan peningkatan mutu literasi para guru maka proses literasi siswa-siswinya juga diharapkan makin meningkat juga.
“Tidak banyak guru-guru yang mempunyai wawasan agar karya–karyanya bisa diterbitkan menjadi sebuah buku, biasanya setelah siswa–siswinya menulis sebuah karya hanya menjadi sebatas lembaran yang akhirya masuk sebuah tong sampah,” katanya.
“Dengan diajak turut serta dalam sebuah Antologi bersama ini maka guru akan lebih menghargai sebuah karya menjadi sebuah buku yang ber-ISBN,” pungkas Sopingi. (Arf)