JAVASATU.COM-GRESIK- Pengurus Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim, Social Emergency Response Nahdlatul Ulama (LPBI SER NU) Kabupaten Gresik menerjunkan tim monitoring dana bantuan dari Catholic Relief Services (CRS) Senin (23/1/2023). Hal itu untuk memastikan bantuan tersalurkan dengan tepat sasaran dan bermanfaat bagi penerima.
Ketua LPBI SER NU Kabupaten Gresik Sholihul Fathoni mengatakan, penyaluran bantuan dana kepada 100 orang penerima manfaat, masing-masing Rp500 ribu dengan menggunakan standar operasional sistem (SOP) penyaluran bantuan tunai multiguna (multipurpose cash assistance) didukung oleh LPBI bekerjasama dengan CRS dalam program R2R Project.
Penyaluran bantuan uang tunai total Rp50 juta ini, diungkapkan dia, menggunakan program Readiness to Respond (R2R) Project dengan menggandeng PT POS Indonesia. Penyaluran bantuan dana pada Kamis (12/1/2023) di Balai Desa Munggugianti Kecamatan Benjeng.
Beberapa kriteria penerima manfaat bantuan dana dari CRS, lanjutnya, untuk penyintas dampak Banjir Kabupaten Gresik yaitu korban bencana alam, masyarakat kurang mampu, disabilitas dan lansia tidak produktif.
“Tim monitoring ini melakukan sampling kepada penerima manfaat bantuan dana ke rumah-rumah warga. Dari 100 orang penerima dana, hanya 25 orang yang dilakukan tim monitoring,”
kata Sholihul Fathoni.
Untuk monitoring penyaluran dana, diterjunkan 5 orang tim dari LPBI SER NU Kabupaten Gresik.
“Mereka bertugas wawancara untuk memastikan dana tersebut tersalurkan dengan tepat, tidak ada pemotongan dan bermanfaat bagi penerima manfaat,” imbuhnya.
Salah satu penerima manfaat bantuan dana yaitu Yadji (63), warga Dusun Munggu, Desa Munggugianti Kecamatan Benjeng, mengatakan, dana bantuan Rp500 ribu sangat bermanfaat bagi keluarga. Sebab, uangnya untuk kebutuhan sehari-hari membeli sembako dan membeli obat-obatan.
“Karena pensiunan dari perangkat desa dan sakit stroke, sehingga uangnya kami gunakan membeli sembako untuk makan sehari-hari bersama keluarga, istri dan anak. Sisanya untuk membeli obat-obatan,” kata Yadji yang juga Pengurus Tagana Provinsi Jawa Timur.
Begitu juga disampaikan Budiman (56), warga Dusun Munggu Desa Munggugianti, Kecamatan Benjeng mengatakan, dari bantuan kemarin sangat bermanfaat bagi keluarga. Sebab, keluarga tidak punya sawah.
“Kami sangat berterimakasih atas bantuan dana kemarin. Uangnya sudah kami belikan beras, minyak goreng dan membeli obat. Sebab, saya sakit pengapuran tulang kaki,” kata Budiman. (Hoo/Arf)